Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), hingga PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) berlomba-lomba meraup jumlah nasabah yang besar.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan secara umum, jumlah nasabah BNI dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan secara positif. Pada Februari 2024, tercatat jumlah nasabah simpanan perorangan di BNI mencapai 64,03 juta nasabah, naik 1,7% secara tahunan (year on year/yoy) atau dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 62,95 juta nasabah.
Sementara, jumlah nasabah kredit atau debitur fleksi dan griya di BNI mencapai 550.279 nasabah pada Februari 2024, naik 5% yoy. Lalu, nasabah pemegang kartu kredit mencapai 1,65 juta, naik 1,6% yoy.
"Kami konsisten menigkatkan jumlah nasabah melalui program promosi dengan penawaran yang menarik baik dari sisi produk, fitur serta layanan," kata Okki kepada Bisnis pada Jumat (5/4/2024).
Selain itu, BNI menggenjot jumlah nasabah melalui kegiatan pemasaran seperti event expo, bazar baik yang diselenggarakan sendiri oleh BNI maupun berbagai event kolaborasi dengan beberapa mitra bisnis BNI.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan hingga Desember 2023, BCA melayani hampir 38 juta rekening simpanan nasabah, tumbuh 9% yoy.
Baca Juga
BCA pun berupaya terus menggenjot jumlah nasabahnya. BCA misalnya melakukan investasi secara berkesinambungan untuk memperkuat ekosistem hybrid banking, dari kanal mobile dan internet banking, point of sales, kantor cabang, ATM, hingga contact center.
"Investasi strategis ini dilakukan untuk memberikan layanan berkualitas bagi beragam jenis segmen dan kebutuhan nasabah," kata Hera.
BCA juga terus memperkuat ekosistem finansial dan memodernkan infrastruktur teknologi informasi perusahaan. "BCA berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Kami berfokus untuk senantiasa memastikan hadirnya platform perbankan transaksi yang aman dan andal, sekaligus dapat menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah," ujarnya.
Begitu juga dengan BSI. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan saat BSI berdiri pada 1 Februari 2021, perseroan hanya memiliki 14 juta nasabah. Kini, BSI telah mengakuisisi 20 juta nasabah.
“Ini terjadi karena sejalan dengan digitalisasi,” ujarnya pada bulan lalu (18/3/2024).
BSI pun optimistis dapat meningkatkan jumlah nasabah dengan lebih cepat melalui pengembangan super app yang bakal dirilis tahun ini. Sebelumnya, Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho juga menyebut pihaknya menargetkan super app dirilis pada semester I/2024. “Kita tahun ini targetkan [super app] bisa 7 juta hingga 8 juta registered user,” ujarnya pada Bisnis beberapa waktu lalu.
Nantinya, super app itu juga akan menawarkan menawarkan beragam fitur, tidak hanya untuk transaksi perbankan, tetapi juga gaya hidup atau lifestyle serta termasuk pembelian tiket, top up, dan lainnya Bahkan, super app BSI akan dilengkapi dengan fitur sosial seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf). Kemudian, terdapat fitur islami seperti penunjuk arah kiblat hingga waktu sholat.
Sementara itu, per Desember 2023 jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 6,3 juta orang di mana pembukaan rekening online on boarding (OOB) mencapai 86%.
Sementara itu, bank-bank lainnya pun mencatatkan jumlah nasabah jumbo. Dalam presentasi perusahaan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan jumlah rekening nasabah untuk simpanan sebesar 41,8 juta pada 2023. Lalu, rekening nasabah kredit atau debitur sebesar 4,95 juta.
Pada tahun lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melaporkan jumlah pemilik rekening atau nasabahnya yang mencapai 150 juta.