Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada pagi tadi sempat menyentuh Rp16.214 per dolar Amerika Serikat, sebelum berbalik ke zona Rp16.175 per dolar pada pukul 15.50 WIB berdasarkan data Bloomberg hari ini, Selasa (16/4/2024). Lalu bagaimana nilai tukar negara tetangga dengan kekuataan ekonomi yang relatif satu tingkatan?
Kepala strategi makro FX dan pasar berkembang untuk Asia di Barclays Plc, Mitul Kotecha, mengatakan bahwa sebagian besar mata uang Asia harus menyerah terhadap kekuatan dolar.
“Pergerakan FX Asia didorong oleh penguatan dolar secara umum, didorong oleh kenaikan imbal hasil Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya penghindaran risiko pasar. Pelemahan yen dan lemahnya penetapan yuan China hari ini menambah lapisan tekanan pada nilai tukar mata uang,” jelasnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (16/4/2024).
Diketahui bahwa ringgit Malaysia merosot sebanyak 0,2% menjadi 4,78 per dolar pada Senin (15/4/2024), menempatkannya tepat di dekat titik terendah pada 21 Februari di level 4,8053, yang merupakan titik terlemah sejak Januari 1998. Bank Sentral Malaysia (BNM) kemudian mengisyaratkan bahwa pihaknya siap untuk mendukung ringgit.
Otoritas valuta asing Korea Selatan memperingatkan risiko pergerakan mata uang yang berlebihan terhadap perekonomian, setelah won menurun ke level psikologis yang diawasi ketat yaitu 1.400 per dolar untuk pertama kalinya sejak akhir tahun 2022.
Berikutnya, Rupee India merosot ke rekor terendah. Dolar Taiwan melemah ke level terendah sejak 2019. Peso Filipina juga melemah menjadi 57 per dolar untuk pertama kalinya sejak November 2022.
Baca Juga
Mata uang Yen kini juga berada di bawah tekanan, dan para pedagang mengincar 160 per dolar sebagai ambang batas berikutnya. Indeks saham di Korea, Hong Kong dan Taiwan merosot lebih dari 2%.
Untuk mata uang lainnya, Baht Thailand terpantau menguat 0,12% terhadap dolar, berada di level 36,6930 pada pukul 14.29 WIB. Dolar Singapura melemah 0,12% dan menyentuh level 1,3646.
“Perpaduan geopolitik yang tidak diinginkan, suku bunga AS yang lebih tinggi dan volatilitas yuan dan yen dapat terus melemahkan sentimen dalam mata uang Asia selain Jepang,” jelas ahli strategi mata uang di Oversea-Chinese Banking Corp. di Singapura, Christopher Wong.
Pelonggaran penurunan suku bunga The Fed juga menunjukan bahwa perjuangan untuk melawan dolar tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Hal ini meningkatkan intervensi mata uang di negara-negara berkembang, terutama di Asia.
Pelemahan pada mata uang uang dikelola China juga dikatakan memiliki dampak yang besar, karena mata uang tersebut dilihat sebagai “jangkar” bagi negara-negara lain di kawasan.
Mata uang negara tetangga di Asia, seperti Korea Selatan dan Thailand, dengan China adalah mitra dagang nomor satunya, juga dinilai menjadi yang paling terancam. Namun Yuan yang tiba-tiba melemah dapat berdampak lebih luas.
Adapun, para pengambil kebijakan Thailand juga telah dihadapkan ujian berat dalam mendukung baht, yang telah anjlok 6% pada tahun ini.
Kinerja Nilai Tukar Rupiah
Seiring dengan dibukanya kembali pasar dalam negeri setelah libur panjang dalam merayakan momen Lebaran, penguatan dolar telah memaksa Bank Indonesia hadir di pasar setelah mata uang garuda melemah melampaui angka Rp16.000 per dolar untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, juga menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah masih sedikit lebih baik dibandingkan sejumlah negara lain.
“Indeks rupiah kita lihat, kalau kita bandingkan dengan berbagai negara lain, relatif kita sedikit lebih baik dari Malaysia juga China, yang lebih baik dari kita adalah salah satunya Korea Selatan dan Thailand,” katanya usai acara halalbihalal di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (16/4/2024).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga memastikan bahwa pihaknya akan terus memastikan dalam mengawasi perkembangan nilai tukar rupiah, dan memastikan nilai tukar terjaga melalui sejumlah skema, seperti pasar spot yakni pembelian secara tunai, maupun non delivery forward (NFD).
Lebih lanjut, ia juga mengamini bahwa akan ada arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.