Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandala Finance (MFIN) Ungkap Biang Kerok Laba 2023 Turun 35,8%

Mandala Finance membeberkan faktor penyebab penurunan laba yang terjadi pada 2023.
Mandala Finance/mandalafinance.com
Mandala Finance/mandalafinance.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) atau Mandala Finance membeberkan faktor penurunan laba yang terjadi pada 2023. Dalam laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2023, laba yang dibukukan oleh Mandala Finance pada tahun lalu mencapai Rp422 miliar.

Angka tersebut turun 35,8% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan laba pada 2022 yang mencapai Rp658 miliar. Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana mengatakan penurunan laba tersebut merupakan efek jangka panjang pandemi Covid-19. Di mana mempengaruhi kemampuan bayar konsumen Mandala Finance.

“Segmen konsumen kami fokus ke ritel,” kata Christel di Jakarta Selasa (23/4/2024).

Christel menambahkan meskipun sudah mulai ada pemulihan dan kebangkitan usaha mikro. Namun masih ada beberapa konsumen yang masih terpengaruh efek jangka panjang Covid-19 tersebut. Lebih lanjut, dia pun menekankan pihaknya juga fokus melakukan rebalancing portofolio pembiayaan dengan menggunakan sebagian biaya operasional untuk memperbaiki kondisi tersebut.

Di tengah penurunan laba tersebut, Mandala Finance juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2023. Perseroan memperhitungkan sustainability dari perseroan secara jangka panjang. Selain itu, keputusan pembagian dividen tersebut juga bertepatan dengan aksi korporasi perseroan yakni akuisisi oleh MUFG Group.

“Sehingga karena timeline tersebut, untuk tahun ini kami skip dulu pembagian dividen,” kata Christel.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Mandala Finance membagikan dividen sebanyak Rp265 miliar dari laba tahun buku 2022 yang mencapai Rp658 miliar.  Dari sisi pembiayaan, Mandala Finance mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 5,76% yoy menjadi Rp5,5 triliun pada 2023. Pada 2022, perseroan mengantongi pembiayaan sebanyak Rp5,2 triliun.

Pembiayaan yang paling banyak disalurkan adalah pembiayaan untuk kebutuhan konsumen seperti pembiayaan kendaraan roda dua dan modal kerja untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Sementara pada kuartal I/2024, Mandala Finance mampu menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp1,4 triliun. Penyaluran pembiayaan perseroan tumbuh positif sebanyak 18% yoy dibandingkan dengan pembiayaan pada kuartal I tahun sebelumnya.

Mandala Finance memastikan meskipun penyaluran pembiayaan meningkat, rasio Non Performing Finance (NPF) masih terjaga di bawah rata-rata industri pembiayaan sekitar di bawah 2,55%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper