Bisnis.com, JAKARTA— PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan kredit ultra mikro (UMi) mencapai Rp72 triliun pada 2024. Angka tersebut hanya naik sedikit dibandingkan penyaluran sepanjang 2023 yang mencapai Rp70 triliun.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan bahwa pihaknya tidak banyak berekspektasi lantaran munculnya ketidakpastian situasi yang terjadi saat ini.
“Kami harus merespons, dibandingkan penyaluran kami yang realisasinya Rp70 triliun [pada 2023], jadi ada tumbuh tapi belum signifikan,” kata Arief dalam konferensi pers di Media Center Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Kendati demikian, Arief mengatakan pihaknya tetap optimistis terkait penyaluran kredit ke depan. Menurunya apabila ekonomi tetap terjaga, serta situasi nasional, regional, dan global baik. Maka pastinya kebutuhan juga akan meningkat.
“Semoga [saja], harapannya seperti itu,” ungkapnya.
Untuk saat ini, PNM masih memberikan plafon maksimal hingga Rp20 juta. Adapun, pemberian plafon kredit ke nasabah PNM juga dilihat dari perkembangan usaha dari pelaku UMi agar tidak terjadi over financing.
Baca Juga
Untuk awal, PNM memberikan kredit sebanyak Rp2 juta kepada nasabah baru. Kemudian apabila usahanya berkembang serta nasabah memiliki riwayat kredit yang baik, maka pinjamannya akan terus meningkat.
Diberitakan sebelumnya pada kuartal I/2024, Holding Ultra Mikro yang beranggotakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian Perseroan, dan PNM telah menyalurkan kredit sebanyak Rp617,9 triliun pada kuartal I/2024. Perinciannya adalah BRI sebanyak Rp500,7 triliun, Pegadaian Rp71,6 triliun, serta Rp49,8 triliun PNM.