Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba bank didorong oleh penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 10,94% yoy menjadi Rp140,53 miliar.
Pendapatan berbasis komisi atau fee based income pun turun 16,93% yoy menjadi Rp13,96 miliar. Pendapatan lainnya juga harus terkoreksi 13,1% yoy menjadi Rp7,87 miliar.
Bank MNC juga mencatatkan kenaikan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 95,82% dari 91,88%. Makin tinggi rasio BOPO menunjukkan makin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Pada saat bersamaan, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga turun 63 basis poin (bps) ke level 3,54% pada Maret 2024, dari 4,17% pada Maret 2023.
Kemudian, dari sisi intermediasi, Bank MNC telah menyalurkan kredit Rp10,22 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh tipis 1,8% yoy. Meski demikian, aset naik 12,13% yoy menjadi Rp18,29 triliun pada kuartal I/2024.
Adapun, Bank MNC juga telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp13,91 triliun pada tiga bulan pertama 2024, naik 17,65% yoy. Namun, raupan dana murah atau current account saving account (CASA) turun 7,18% yoy.
Baca Juga
Sebaliknya, Bank Nobu mencatat laba bersih Rp51,03 miliar pada kuartal I/2024, tumbuh 67,31% secara tahunan dari periode sebelumnya Rp30,5 miliar
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Minggu (5/5/2024) kenaikan laba ini terdorong pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 22,46% mencapai Rp215,6 miliar yoy dari sebelumnya Rp176,06 miliar.
Moncernya laba disebabkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) sebesar Rp53,17 miliar pada kuartal I/2024 naik 177,94% ketimbang tahun lalu Rp19,13 miliar. Selain itu, pendapatan lainnya tumbuh 124,46% menjadi Rp4,53 miliar dari Rp2,02 miliar.
Kemudian dari segi intermediasi, Bank Nobu telah menyalurkan kredit Rp16,65 triliun, naik 34,93% dari Rp12,34 triliun. Alhasil, aset bank ikut terkerek sebesar Rp29,19 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 30,19% dibanding sebelumnya Rp22,42 triliun.
Lalu dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) NOBU naik 39,07% yoy menjadi Rp20,03 triliun dari sebelumnya Rp14,4 triliun pada kuartal I/2023. Current account saving account (CASA) alias dana murah naik 12,71% menjadi Rp7,29 triliun pada kuartal I/2024 dari sebelumnya Rp6,47 triliun
Efisiennya bank menjalankan bisnis terlihat dari penurunan rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO). Tercatat, BOPO NOBU berada di level 87,95% susut 227 bps dari sebelumnya 90,22%. Rasio margin bunga bersih juga meningkat ke level 3,54% dari 3,51%