Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Bermasalah Adira dan WOM Finance Terjaga meski Penagihan Diperketat

Adira Finance dan WOM Finance mencatatkan tingkat kredit bermasalah atau NPF masih terjaga di bawah 5% usai aturan penagihan debt collector diperketat.
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor./ Dok Freepik
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA— PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance serta PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance mencatatkan tingkat kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) masih terjaga di bawah 5%. 

Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani menyebut NPF perusahaan berada pada posisi yang relatif stabil dan terjaga di sekitar 2% hingga Maret 2024. 

“Perusahaan terus berusaha untuk menjaga rasio kualitas aset dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang diterapkan dengan hati-hati, memberikan pembiayaan secara segmented sesuai dengan risk appetite perusahaan, serta menerapkan kegiatan collection yang efektif,” kata Gani kepada Bisnis, Selasa (11/6/2024). 

Gani pun mengomentari terkait dengan terbitnya POJK Nomor 22 Tahun 2023 yang memperketat penagihan kepada tingkat kredit bermasalah perusahaan.

Dia melihat bahwa aturan pengetatan penagihan perusahaan pembiayaan berdampak pada menurunnya kesempatan untuk melakukan penagihan atau penarikan unit jaminan. Namun demikian, lanjut dia, sebagai perusahaan pembiayaan, ada beberapa hal pihaknya lakukan sehubungan dengan peraturan tersebut. 

Di antaranya melakukan edukasi kepada calon debitur atau pelanggan agar melakukan pembayaran tepat waktu, memberikan informasi atau pengkinian data apabila alamat berubah, dan lain-lain. Kemudian, melakukan upaya hukum apabila unit jaminan dipindahtangankan.

“Pada akhirnya, Adira Finance akan tetap patuh dan tunduk pada ketentuan yang telah dikeluarkan oleh regulator [OJK] dengan harapan peraturan tersebut tetap sesuai dengan kebutuhan perusahaan pembiayaan dan kebutuhan konsumen,” kata Gani. 

Di sisi lain, Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi menyebut perseroan berhasil menjaga kualitas portofolio yang dimilikinya dengan baik. Hal tersebut ini tercermin dari NPF perusahaan yang berada di bawah NPF industri yakni 2,1% per Maret 2024. 

“Hingga saat ini, perusahaan berhasil menjaga kualitas portofolio yang sehat, Perusahaan sendiri terus melakukan review dan evaluasi terhadap kebijakan serta proses inisiasi kredit untuk menjaga kualitas portofolio yang sehat namun terus bertumbuh,” kata Cincin saat dihubungi Bisnis, Selasa (11/6/2024). 

Di sisi lain, Cincin mengatakan perusahaan pun terus melakukan pelatihan secara berkesinambungan untuk meningkatkan efektivitas tenaga penagihan yang dimiliki perusahaan.

Selain itu, Cincin mengatakan perusahaan melakukan berbagai langkah strategis untuk menekan kredit macet, yaitu dengan melakukan ekspansi bisnis secara selektif dengan penerapan prinsip kehati-hatian melalui penetapan kebijakan pasar sasaran dan kriteria risiko calon debitur yang ketat. 

Selain itu, lanjut Cincin, dengan fokus pada penanganan early overdue dalam melakukan proses penagihan, serta terus melakukan pelatihan secara berkesinambungan terhadap tenaga pelatihan yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi. 

Cincin pun menyebut bahwa dengan adanya aturan pengetatan penagihan tidak berdampak signifikan terhadap performa perusahaan saat ini.

Pada April 2024, OJK mencatat NPF perusahaan leasing masih terjaga dengan NPF gross sebanyak 2,82%. Angka tersebut naik sedikit dibandingkan pada Maret lalu yang mencapai 2,45%. 

Sementara NPF nett mencapai 0,89%, yang juga naik sedikit dibandingkan pada Maret silam yakni 0,70%. Gearing ratio perusahaan pembiayaan juga tercatat naik menjadi 2,32 kali per April 2024, di mana pada Maret sebelumnya tercatat menjadi 2,30 kali. Kendati demikian, gearing ratio perusahaan leasing masih berada di bawah batas maksimum yang ditetapkan OJK yakni 10 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper