Lainnya, PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) dengan NPL gross di level 10,26% per Maret 2024, naik 378 basis poin (bps) dari periode yang sama tahun sebelumnya 6,48%.
Meski demikan, NPL net AMAR berada di level 0,84% per Maret 2024, susut dari 1,84% per Maret 2023.
Senior Vice President Finance Amar Bank David Wirawan mengatakan bahwa NPL gross Bank Amar tinggi karena bank menargetkan sektor UMKM dan individu yang masih kurang terlayani serta masih memiliki akses terbatas terhadap layanan keuangan (underserved), sehingga memiliki profil risiko yang lebih tinggi.
“Hal ini mengingat model bisnis kami berbeda dari bank lain dengan berusaha melayani segmen UMKM dan individu melalui berbagai solusi keuangan inovatif, meskipun memahami risiko yang lebih besar," ujarnya kepada Bisnis.
Meski begitu, bank pun tetap menempatkan CKPN yang tinggi. “Hal ini terwujud dari prinsip kehati-hatian yang kami terapkan untuk meminimalkan risiko di setiap penyaluran kredit, dan akan terus kami lanjutkan kedepannya di setiap pengelolaan risiko,” ujarnya.
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. atau Bank Banten (BEKS) mencatatkan NPL gross sebesar 9,58% per Maret 2024, susut dari 9,62% per Maret 2023. NPL net BEKS juga susut dari 1,53% ke 1,47%.
Baca Juga
Adapun, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin mengatakan penting bagi bank untuk bisa menjaga NPL di bawah 5% sesuai dengan regulasi. Jika tidak, maka bank yang ada bakal terpapar penurunan tingkat kesehatan.
Kata Amin, beberapa strategi yang bisa dilakukan perbankan meliputi penjualan aset yang bermasalah hingga ekspansi kredit yang berkualitas. Pasalnya, peningkatan portofolio kredit yang bagus akan turut menurunkan tingkat NPL yang ada.
“Menurut pengamatan saya pada 2024, mereka [bank yang mencatatkan NPL di atas 5%] akan berusaha menurunkan NPL yang mengarah ke perbaikan,” ucapnya.