Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat BNI hingga BTN Cs Berkelit dari Pengetatan Likuiditas Perbankan

ingginya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang saat ini berada di level 6,25% sejak April 2024 mempengaruhi kondisi likuiditas bank.
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang CIMB Niaga di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang CIMB Niaga di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

 “Kami fokus konsisten di CASA untuk dana yang lebih murah,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (10/7/2024).

Tak mau kalah, pemain bank mini seperti PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) mencatatkan bahwa kondisi likuiditas masing-masing bank pastinya berbeda, tergantung dari apakah pertumbuhan DPK bank tersebut dapat mengimbangi pertumbuhan kredit.

Direktur Kepatuhan Bank Oke Efdinal Alamsyah mengatakan secara khusus untuk perseroan sampai dengan bulan Juli 2024, pertumbuhan DPK dibanding akhir tahun lalu sekitar 3% lebih tinggi dari pertumbuhan kredit yang hanya sekitar 1%.

“Dalam kondisi likuiditas ketat, bank perlu mengambil langkah-langkah strategis dan operasional untuk menjaga stabilitas finansial dan memenuhi kewajiban jangka pendek,” ujarnya kepada Bisnis. 

Mulai dari, memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, menyiapkan alternatif sumber pendanaan dalam kondisi darurat, misalnya melalui money market line, interbank borrowing ataupun jika terpaksa melakukan transaksi repo dengan bank lain. 

“Dari sisi kredit bank juga harus memastikan kualitas kredit untuk menghindari resiko kredit atau membatasi pemberian kredit baru,” ungkapnya. 

Adapun, LDR Bank Oke per Maret 2024 mencapai 143,21% dari periode yang sama tahun lalu 134,55%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Edina Rae melaporkan likuiditas industri bank per Mei 2024 memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 114,58% dan 25,78% atau jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.  

“Kondisi likuiditas perbankan nasional tergolong baik di tengah likuiditas global yang cukup ketat seiring kebijakan bank sentral AS yang masih mempertahankan higher for longer,” ujarnya pada RDK Bulanan, Senin (8/7/2024)

 Adapun, dari sisi kinerja intermediasi, kredit masih masih tumbuh dobel digit sebesar 12,15% mencapai Rp7.376 triliun.Sejalan dengan itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 8,63% yoy yang mencapai Rp8.6999 triliun dengan giro pertumbuhan terbesar yaitu 15,53% yoy. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper