Proyeksi OJK
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pembiayaan kendaraan masih memiliki peluang tumbuh sampai dengan 9–11% sampai dengan akhir 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman melihat masih belum ada pergeseran pembiayaan meskipun penjualan mobil baru turun.
Terlebih pembiayaan kendaraan masih menjadi kontributor utama industri leasing. Pada April 2024, pembiayaan kendaran berkontribusi sebanyak 77,70% dari total pembiayaan
“Jadi belum ada terlihat peralihan fokus yang besar kepada multiguna,” kata Agusman dalam konferensi pers virtual Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan Mei 2024, Senin (10/6/2024).
Dalam catatan OJK, piutang pembiayaan kendaraan terus naik di tengah penjualan mobil baru yang mengalami penurunan sejak Januari—April 2024.
Adapun, piutang pembiayaan kendaraan per April 2024 tercatat sebanyak Rp398,64 triliun. Angka tersebut meningkat sebanyak 13,09% yoy apabila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pembiayaan untuk mobil baru juga masih menunjukan tren kenaikan dan masih menjadi penyumbang terbesar pembiayaan. Adapun pembiayaan mobil baru mencapai sebanyak Rp150,69 triliun atau meningkat 10% yoy.
Di sisi lain, mobil bekas mencapai Rp 83,72 triliun yang juga meningkat 25,82%. Untuk pembiayaan listrik tercatat sebanyak RP43,9 triliun yang mana berkontribusi hanya 1% dari total penyaluran.