Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Kinerja penyaluran pembiayaan syariah di Kaltim menunjukkan peningkatan sebesar 22,77% secara tahunan atau yoy pada kuartal I/2024.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto menyatakan pangsa pembiayaan syariah turut naik dengan tercatat sebesar 6,91% terhadap total penyaluran kredit/pembiayaan di Kaltim atau meningkat dari 6,18% pada kuartal sebelumnya.
“Hal ini mengindikasikan adanya tren peningkatan yang kuat dalam penyaluran pembiayaan syariah di daerah tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/7/2024).
Berdasarkan jenis penggunaan, Budi menyebutkan pertumbuhan tertinggi berasal dari pembiayaan modal kerja yang mencapai 93,23% (yoy), diikuti oleh pembiayaan investasi dan konsumsi masing-masing sebesar 23,86% (yoy) dan 9,35% (yoy).
Kemudian, korporasi mendominasi penyaluran pembiayaan syariah dengan pangsa sebesar 48,49% yang mayoritas digunakan untuk kebutuhan modal kerja.
Budi menjelaskan kinerja baik dari pembiayaan syariah di Kaltim juga tercermin dari menurunnya tingkat Non-Performing Financing (NPF) dari kuartal sebelumnya, yaitu 1,09% pada kuartal I/2024.
Baca Juga
“Penurunan tingkat NPF ini menggambarkan risiko pembiayaan syariah yang semakin terkendali. Secara khusus, tingkat NPF pembiayaan modal kerja dan konsumsi masing-masing tercatat sebesar 4,15% dan 1,27%, sementara tingkat NPF investasi terjaga rendah sebesar 0,21%,” jelasnya.
Secara spasial, Budi mengungkapkan bahwa penyaluran pembiayaan syariah di Kaltim menunjukkan pertumbuhan positif, terutama di beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Kutai Kartanegara, Berau, Kutai Barat, Kutai Timur, Penajam Paser Utara, Kota Samarinda, dan Balikpapan.
“Pertumbuhan tertinggi tercatat di Kabupaten Kutai Timur yang mencapai 399,50% yoy. Sementara itu, penyaluran pembiayaan syariah di Kota Bontang tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan kuartal sebelumnya,” ungkapnya.
Di sisi lain, penyaluran pembiayaan syariah di Kabupaten Paser mengalami kontraksi pada kuartal I/2024.
Adapun, budi menuturkan penyaluran pembiayaan syariah masih terkonsentrasi di Kota Balikpapan dan Kota Samarinda, dengan total pangsa sebesar 53,10% dari total penyaluran pembiayaan syariah di Kaltim.
“Konsentrasi ini disebabkan oleh kegiatan ekonomi yang terpusat di kedua kota tersebut serta ketersediaan perbankan syariah yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah lainnya di Kaltim,” pungkasnya.