Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) membukukan laba bersih Rp17,27 miliar hingga paruh pertama tahun ini atau semester I/2024, melesat 50,82% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp11,45 miliar.
Berdasarkan laporan keuangannya, DNAR sebenarnya mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik tipis 2,4% yoy menjadi Rp300,68 miliar pada semester I/2024.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Oke susut dari 5,74% per Juni 2023 menjadi 5,58% per Juni 2024.
Namun, bank menekan beban operasional dari Rp279,77 miliar pada Juni 2023 menjadi Rp278,94 miliar pada Juni 2024.
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pun menurun dari 97,13% pada Juni 2023 menjadi 95,75% pada Juni 2024. Semakin susut rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Dari sisi intermediasi, Bank Oke telah menyalurkan kredit sebesar Rp8,8 triliun pada kuartal II/2024, naik 2,67% yoy. Aset bank pun naik 7,16% yoy menjadi Rp11,45 triliun.
Baca Juga
Namun, kualitas aset memburuk tercermin dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross yang naik dari 3,6% per Juni 2023 menjadi 4,52% per Juni 2024. NPL net pun naik dari 2,69% ke 2,76%.
Dari sisi pendanaan, Bank Oke telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp6,36 triliun pada kuartal II/2024, naik 6,5% yoy.
Bank tercatat menggenjot dana murah atau current account saving account (CASA) yang melonjak 38,88% yoy menjadi Rp1,28 triliun per Juni 2024.