Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatat animo nasabah dalam menggunakan kartu kredit masih besar di tengah tingginya minat masyarakat terhadap produk Paylater. Adapun, sektor pariwisata hingga F&B menjadi penopang pertumbuhan tersebut.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menilai bahwa Paylater dan kartu kredit merupakan produk yang saling melengkapi.
“Per semester I/2024, jumlah kartu kredit BCA yang beredar sebanyak 4,55 juta. Pada periode yang sama nilai transaksi kartu kredit tumbuh 15% YoY menjadi Rp58 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (26/7/2024).
Kata Hera, pertumbuhan transaksi kartu kredit sendiri ditopang dengan pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat, baik di sektor pariwisata, entertaintment hingga F&B. Adapun, saat ini suku bunga kartu kredit BCA berada di level 1,75% untuk transaksi pembayaran dan penarikan tunai.
Dirinya menuturkan, BCA sendiri senantiasa berinovasi memberikan kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menggunakan kartu kredit BCA.
“Saat ini, nasabah bisa mengajukan aplikasi kartu kredit secara online. Nasabah juga dapat mengatur kontrol transaksi, request limit kartu kredit, hingga membayar tagihan kartu kredit serta mengubah transaksi menjadi cicilan via aplikasi myBCA,” ujar Hera.
Baca Juga
Dia menyebut bahwa perseroan optimistis bahwa bisnis personal loan, termasuk kartu kredit di dalamnya, akan terus tumbuh ke depannya. Sebagaimana diketahui, berdasarkan presentasi perusahaan personal loan BCA per Juni 2024 mencapai Rp17,8 triliun, naik 20,2% yoy.
“BCA secara konsisten memberikan nilai tambah kepada nasabah kartu kredit dengan menghadirkan beragam promo menarik di berbagai segmen,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja juga menuturkan bahwa paylater tidak dimaksudkan untuk bersaing langsung dengan kartu kredit, melainkan justru menjadi produk pelengkap untuk memberikan solusi tambahan kepada segmen konsumen.
Kata dia, paylater dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sedang mengalami keterbatasan cashflow pada saat tertentu, namun belum memenuhi syarat untuk mendapatkan kartu kredit.
“Jadi, memang ini bukan produk yang saling head on. Tapi, satu complementary yang melengkapi, di mana Paylater melengkapi bagi teman-teman yang belum memiliki kartu kredit,” ujarnya dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Semester I/2024, Rabu (24/7/2024).
Selain itu, Jahja juga menyatakan bahwa pengguna kartu kredit yang sudah memiliki kartu tetapi belum mendapatkan tambahan plafon tambahan, dapat menggunakan paylater sebagai opsi alternatif tanpa harus menunggu penambahan plafon kartu kredit mereka.
“[Misal] kebetulan kartu kreditnya sudah pol, tapi belum dapat penambahan plafon bisa juga menggunakan paylater,” ujarnya.
Secara industri, mengacu statistik sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan (SPIP) Bank Indonesia (BI), nilai transaksi kartu kredit tumbuh 5,09% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp36,12 triliun pada Maret 2024. Jumlah transaksi kartu kredit juga naik 14,13% yoy menjadi 36,73 juta transaksi.
Adapun, jumlah kartu kredit yang beredar mencapai 18,13 juta unit pada Maret 2024 naik 4,31% yoy dibandingkan Maret 2023 sebanyak 17,38 juta unit.
Namun, bisnis paylater tumbuh lebih pesat lagi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding piutang pembiayaan paylater mencapai Rp6,13 triliun per Maret 2024. Angka tersebut meningkat 23,90% yoy.