Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Asei Incar Premi Properti Rp50 Miliar pada 2024

Asuransi Asei Indonesia melaporkan pendapatan premi dari sektor properti mengalami peningkatan sebesar 179% secara tahunan.
Aktivitas pekerja pada proyek perumahan subsidi di Desa Selacau, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (10/6/2024). Bisnis/Rachman
Aktivitas pekerja pada proyek perumahan subsidi di Desa Selacau, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (10/6/2024). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Asei Indonesia melaporkan pendapatan premi dari sektor properti sebesar Rp19 miliar hingga semester I/2024, mengalami peningkatan sebesar 179% secara tahunan.

Kepala Divisi Transformasi dan Inisiatif Strategi Asuransi Asei, Wahyudin Rahman, menjelaskan lonjakan ini terutama disebabkan oleh keberhasilan perseroan dalam menjamin aset dari BUMN yang dimenangkan melalui tender.

“Asei Indonesia menargetkan pendapatan premi asuransi properti di akhir 2024 bisa mencapai Rp50 miliar,” kata Wahyudin kepada Bisnis pada Senin (29/07/2024).

Ia menambahkan pihaknya akan terus berupaya mendekati pasar pembiayaan rumah dari perbankan rekanan dan aset dari berbagai klien melalui cross selling serta melakukan sinergi dengan BUMN.

Wahyudin menyebutkan pertumbuhan asuransi properti didorong oleh sektor properti komersial dan usaha, termasuk aset industri, sedangkan sektor properti hunian hanya berkontribusi sekitar 30-40%. Meskipun demikian, Asei melihat pembangunan properti hunian sebagai peluang industri asuransi, terutama melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Dalam program FLPP, suku bunga flat 5% sudah termasuk dalam premi asuransi jiwa, asuransi kebakaran, dan asuransi kredit. "Tentunya ini merupakan prospek cerah yang harus dimanfaatkan, baik melalui program FLPP/Tapera atau melalui kerjasama bancassurance," ujar Wahyudin.

Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pada Januari-Maret 2024, premi asuransi properti mencapai Rp9,59 triliun, naik 51% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp6,35 triliun. Sementara itu, jumlah klaim yang dibayarkan pada periode tersebut turun 10,2% dari Rp1,85 triliun menjadi Rp1,66 triliun.

Sepanjang 2023, premi asuransi properti menjadi yang terbesar dalam pangsa pasar premi asuransi umum, mengungguli lini usaha kredit dan kendaraan bermotor dengan nilai Rp26,48 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper