Bisnis.com, JAKARTA -- Dana Pensiun (Dapen) BCA mencatatkan portofolio investasinya hingga semester I/2024, dengan alokasi sebesar 36,45% pada Surat Berharga Negara (SBN) dan 7,26% pada Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi peningkatan signifikan pada penempatan dana pensiun di SRBI, yang melonjak 221% dari Rp1,9 triliun pada Mei menjadi Rp6,1 triliun pada Juni 2024.
Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno, menjelaskan bahwa SRBI saat ini menjadi pilihan investasi jangka pendek dengan jangka waktu enam hingga 12 bulan. "Suku bunga yang diberikan SRBI saat ini dapat memberikan hasil lebih besar dibandingkan suku bunga deposito, sehingga perpindahan investasi dilakukan dari deposito ke SRBI, bukan dari SBN," ujar Budi kepada Bisnis, Rabu (21/8/2024).
Budi menegaskan bahwa SBN tetap menjadi pilihan investasi jangka panjang yang menawarkan suku bunga stabil. Ketika kinerja SBN kuat atau ekspektasi pasar terhadap SBN positif, dana pensiun cenderung mengalokasikan lebih banyak dana ke instrumen ini.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa dana pensiun dapat mempertimbangkan untuk menginvestasikan kembali diskonto bunga yang diperoleh dari SRBI ke instrumen serupa atau ke instrumen lain dengan imbal hasil lebih tinggi guna meningkatkan akumulasi nilai investasi.
Menanggapi tren kenaikan investasi di SRBI pada Juni 2024, Budi menyebutkan bahwa SRBI menawarkan suku bunga diskonto yang kompetitif, terutama jika dibandingkan dengan deposito atau instrumen pasar uang lainnya. "Dalam situasi suku bunga tinggi, instrumen jangka pendek seperti SRBI menjadi pilihan menarik untuk memperoleh return yang lebih baik dalam waktu singkat," tambahnya.
Budi juga mengungkapkan bahwa dalam kondisi pasar yang tidak pasti, SRBI dapat digunakan sebagai alat untuk menyeimbangkan portofolio, terutama bagi dana pensiun yang telah mengambil posisi di aset berisiko tinggi. "SRBI dapat digunakan untuk mempertahankan proporsi aset yang aman dalam portofolio," ungkapnya.
Baca Juga
Sebagai penutup, Budi menekankan bahwa dana pensiun sering kali mengalokasikan aset berdasarkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. "SRBI mungkin digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan melindungi modal, sementara SBN digunakan untuk mengejar pertumbuhan modal jangka panjang, dengan jangka waktu yang disesuaikan dengan kewajiban dan kebutuhan likuiditas manfaat pensiun," jelasnya.