Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Pensiun Investasi di SRBI Meningkat 221%, Intip Penyebabnya

DPLK mengungkapkan penyebab meningkatnya investasi dana pensiun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada Juni 2024.
Ilustrasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). JIBI/Bisnis
Ilustrasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). JIBI/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) mengungkapkan penyebab meningkatnya investasi dana pensiun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada Juni 2024. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat lonjakan signifikan aset bersih dana pensiun yang disimpan di SRBI, naik 221% secara month-to-month (MtM), dari Rp1,9 triliun pada Mei 2024 menjadi Rp6,1 triliun pada Juni 2024.

Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh lonjakan investasi dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), yang meningkat dari Rp1,59 triliun menjadi Rp4,94 triliun, atau naik 210% MtM.

Ketua Umum Asosiasi DPLK, Tondy Suradiredja, menjelaskan bahwa peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembelian SRBI oleh DPLK dari perusahaan BUMN. "SRBI banyak diborong DPLK pelat merah seperti BNI dan BRI. Saya tidak punya data pastinya, tetapi jumlahnya cukup besar," kata Tondy kepada Bisnis pada Rabu (21/8/2024).

Tondy menjelaskan, SRBI dipilih karena imbal hasilnya rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan deposito jangka pendek-menengah yang hanya berjangka waktu enam bulan. Selain itu, SRBI juga dianggap cocok sebagai bagian dari strategi life cycle fund untuk dana-dana yang akan jatuh tempo dalam lima tahun ke depan, menjelang masa pensiun.

Meski demikian, Tondy menegaskan bahwa instrumen Surat Berharga Negara (SBN) tetap diminati untuk investasi dana pensiun jangka panjang. "SRBI kan underlying-nya SBN BI, jadi tidak masalah, masih diminati. SBN tetap jalan untuk dana-dana jangka menengah hingga panjang," ujarnya.

Investasi dana pensiun di SRBI mulai dilakukan oleh DPLK pada Oktober 2023, diikuti oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) pada April 2024, dan DPPK Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pada Juni 2024.

Penempatan investasi DPPK PPIP di SRBI naik 149% MtM menjadi Rp770,11 miliar pada Juni 2024, sedangkan DPPK PPMP yang baru memulai investasi di SRBI pada Juni 2024 mencapai Rp394,28 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper