Bisnis.com, JAKARTA -- Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) melalui entitas Krungsi meningkatkan kepemilikannya di Home Credit (HC) Indonesia melalui penyuntikan modal sebesar 4.896 yen atau sekitar Rp524,73 miliar/kurs Rp107.
Dengan tambahan modal ini, total kepemilikan saham Krungsi naik menjadi 80%, sementara saham PT Adira Multi Finance Tbk. (ADMF) di HC Indonesia turun menjadi sekitar 4,9%.
Managing Director Head of Global Corporate & Institutional Banking MUFG Indonesia M. Michael Sugirin mengatakan dengan akuisisi tersebut MUFG akan menjangkau lebih luas sasaran pembiayaan multifinance.
Seperti diketahui, di bawah grup MUFG juga ada PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance dan PT Adira Dinamika Multifinance Multifinance Tbk. (Adira Finance) yang menyasar segmen pembiayaan kendaraan.
"Karena dengan strong balance sheet kita, dengan inovasi produk Home Credit, lebih membungkus ekosistem kita untuk bisa menawarkan dan menjangkau ke konsumen yang lebih luas," kata Michael saat ditemui di Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Michael menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir terutama sejak covid-19 industri financial technology atau fintech di Indonesia semakin tumbuh.
Baca Juga
Selain itu, MUFG juga melihat potensi pada besarnya populasi di Indonesia yang didominasi oleh usia produktif.
"MUFG melihatnya Indonesia dengan 280 juta masyarakatnya luar biasa, akses digital sangat tinggi. Jadi, memang sangat kondusif ke arah sana [pengembangan bisnis]. Apalagi umur usia di bawah 30 lebih dari 50%," jelasnya.
Senada, Executive Officer Country Head of MUFG Indonesia Kazushige Nakajima juga mengatakan akuisisi Home Credit akan memperkuat ekosistem multifinance MUFG di Indonesia.
"Kita punya Adira yang fokus pada pembiayaan kendaraan. Ini adalah sinergi multifinance dengan entitas yang berbeda," kata Kazushige.
Sebelumnya, Home Credit Indonesia merilis kinerja semester I/2024. Home Credit Indonesia telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp5,1 triliun atau meningkat 19,7% dibandingkan dengan Rp4,3 triliun pada semester I/2023.
Kinerja pembiayaan tersebut berasal dari berbagai layanan Home Credit seperti pembiayaan barang, pembiayaan tunai, proteksi, dan paylater.