Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KNTI Ungkap Nelayan Banyak Pinjam KUR dan Kredit Ultra Mikro, Pinjol Masih Minim

KNTI menjelaskan utang yang ditarik oleh nelayan umumnya berupa KUR, kredit ultra mikro. Sementara, pinjaman dari pinjol dia jumlahnya minor.
Pekerja memindahkan ikan hasil tangkapan nelayan di Dermaga Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja memindahkan ikan hasil tangkapan nelayan di Dermaga Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, BANDA ACEH - Presiden Prabowo Subianto berencana menghapus utang 6 juta nelayan dan petani di perbankan. Alasannya adalah banyak nelayan dan petani sulit untuk mengajukan pinjaman ke perbankan. Pada akhirnya, mereka beralih ke rentenir dan pinjaman online (pinjol) untuk mendapat bantuan pendanaan.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Dani Setiawan menjelaskan sebenarnya jumlah nelayan yang menggunakan pinjaman online jumlahnya sedikit.

"Kami menduga belum banyak karena pinjol membutuhkan pengetahuan dan kemampuan teknis pengoperasian perangkat digital. Sementara pengetahuan ini masih terbatas di nelayan," kata Dani kepada Bisnis, Jumat (25/10/2024).

Dani menjelaskan, utang yang ditarik oleh nelayan khususnya nelayan kecil umumnya dilakukan kepada bank BUMN dalam bentuk KUR, kredit ultra mikro melalui program Mekaar, dan kepada tengkulak, tetangga atau saudara mereka. Selain itu juga ada pinjaman dari pinjol yang kata dia jumlahnya minor.

Meski demikian, Dani mendukung adanya wacana penghapusan utang dari Prabowo ini. Sebab, Dani menjelaskan, kondisi nelayan saat ini sedang dibebani oleh faktor bunga pinjaman tinggi hingga penurunan hasil tangkapan yang membuat nelayan kesulitan melunasi utang-utang mereka di bank.

"Rencana pemerintah ini sangat baik dan positif. Perlu juga dipilah debitur-debitur yang memang betul-betul nelayan kecil. Jika ini dilakukan, nelayan menyambut baik," tegasnya.

KNTI berharap program pemutihan ini juga diikuti dengan kebijakan yang menawarkan kemudahan bagia nelayan untuk mendapat akses pembiayaan.

"Yang sangat penting adalah menyiapkan skema pembiayaan atau permodalan bagi usaha nelayan atau pembudidaya yang lebih fleksibel, biaya yang murah, serta skema pembayaran yang disesuaikan dengan kondisi usaha," pungkasnya.

Sebelumnya, adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengatakan saat ini banyak nelayan dan petani sulit untuk mengajukan pinjaman ke perbankan lantaran Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) ditolak oleh OJK. 

"Mereka [akhirnya pinjam] ke mana? Ke rentenir dan pinjol," kata Hasyim di Menara Kadin Indonesia, Rabu (23/10/2024).

Hal inilah yang kemudian mendasari rencana Prabowo untuk menerbitkan aturan pemutihan utang bank bagi 6 juta petani dan nelayan. Nantinya melalui kebijakan tersebut, Hashim mengatakan bahwa para nelayan dan petani ini berhak untuk mengajukan pinjaman ke perbankan. 

“Dengan demikian 6 juta debitor itu kan ada istri, ada anak ada keluarga, 30-40 juta manusia akan nanti dapat dampak yang positif,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper