Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paylater Digandrungi Anak Muda, Intip Kredit Macetnya (NPF) per September 2024

Kredit macet (NPF) penyaluran buy now pay later (BNPL) perusahaan pembiayaan mengalami peningkatan per September 2024.
Ilustrasi seseorang menggunakan fitur paylater. Dok Freepik
Ilustrasi seseorang menggunakan fitur paylater. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Kredit macet atau non performing financing (NPF) penyaluran buy now pay later (BNPL) perusahaan pembiayaan mulai mendaki seiring kemudahan pencaian yang diberikan. Jenis kredit digandrungi dari kelompok usia muda bahkan saat daya beli lesu.

Perlahan kondisi ini mulai berdampak ke bisnis. Tercatat pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan kembali meningkat per September 2024 ke level 2,60%, dibanding 2,52% pada Agustus 2024.

Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya, Agusman mengatakan piutang pembiayaan BNPL perusahaan pembiayaan per September 2024 mencatat pertumbuhan sebesar 103,40% yoy menjadi Rp8,24 triliun. 

"Angka ini lebih rendah dari BNPL pada perbankan yang tercatat sebesar Rp19,81 triliun. Kinerja dan pertumbuhan BNPL oleh perusahaan pembiayaan diperkirakan akan terus meningkat seiring perkembangan perekonomian berbasis digital," kata Agusman dalam jawaban tertulis, dikutip Senin (11/11/2024).

Adapun secara tren, piutang pembiayaan BNPL perusahaan pembiayaan konsisten mencetak pertumbuhan dua digit dalam periode Juni sampai Agustus 2024. Masing-masing tumbuh 47,81% yoy menjadi Rp7,24 triliun, kemudian tumbuh 73,55% yoy menjadi Rp7,81 triliun, dan kembali tumbuh 89,20% yoy menjadi Rp7,99 triliun per Agustus.

Sebelumnya, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mewanti-wanti signifikannya pertumbuhan BNPL perusahaan pembiayaan di saat daya beli lesu akan meningkatkan kredit macet.

"Terdapat potensi nilai NPF bisa meningkat dalam beberapa bulan ke depan seiring dengan habisnya tabungan nasabah," kata Huda kepada Bisnis, Kamis (10/10/2024).

Huda mengatakan pembiayaan BNPL menjadi andalan bagi segmentasi masyarakat yang tidak bisa mendapat akses pembiayaan dari bank karena tidak memiliki data historis keuangan yang baik. Namun, dia melihat industri perbankan punya kemampuan lebih baik dalam mengontrol kredit macet dibandingkan dengan perusahaan pembiayaan.

"Ketika sudah tidak ada biaya pembayaran cicilan, yang terjadi adalah pembayaran cicilan jadi macet. Maka potensi gagal bayar juga bisa lebih tinggi ke depan," kata Huda.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper