Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan realisasi penyaluran KUR mencapai Rp36,27 triliun sejak awal tahun hingga Oktober 2024, atau 96,7% dari target plafon KUR tahun ini sebesar Rp37,5 triliun.
Adapun penyaluran KUR ini masih didominasi oleh sektor produksi sebesar 60,08% atau sebesar Rp21,78 triliun, sedangkan sektor nonproduksi sebesar 39,92% atau Rp14,48 triliun.
“Realisasi KUR tersebut memiliki kualitas aset yang terjaga dengan optimal dengan menerapkan analisis kredit yang ketat, serta melakukan monitoring performa nasabah secara real-time guna mengidentifikasi potensi risiko lebih awal,” ucap Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman dalam keterangan tertulis pada Minggu (17/11/2024).
Selanjutnya untuk mencapai target, Bank Mandiri juga memperkuat fokus pada sektor produksi unggulan di berbagai wilayah, didukung oleh sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale. Selain itu, Bank Mandiri menghadirkan Livin' Merchant sebagai bagian dari upaya digitalisasi transaksi keuangan.
Aplikasi ini menghadirkan beragam kemudahan bagi pelaku usaha mulai dari fleksibilitas dalam penerimaan pembayaran, bebas biaya langganan, serta memfasilitasi transaksi melalui QRIS yang dapat discan oleh pembeli dengan rekening bank manapun maupun e-wallet.
Bank Mandiri juga memperluas akses pembiayaan melalui program referral dan edukasi layanan serta transaksi keuangan melalui Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Mitra Bank Mandiri) yang beroperasi di ekosistem bisnis UMKM.
Baca Juga
Sebagai agen pembangunan Bank Mandiri memang berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan terus memperluas akses keuangan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan bisnis.
“Kami meyakini, pelaku UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia yang memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Tentunya, kata Ali, segmen UMKM memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.