Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan kredit nasional akan mencapai kisaran 11–13% pada 2025 dan 2026. Proyeksi tersebut didasarkan pada stabilitas sistem keuangan yang terjaga, meski dunia masih menghadapi gejolak ekonomi global.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa fundamental sistem keuangan Indonesia tetap kokoh.
“Pertumbuhan kredit kami perkirakan akan meningkat 11%–13% pada tahun 2025 dan 2026. Stabilitas sistem keuangan juga terjaga, hasil stress test menunjukkan ketahanan sistem keuangan kita dari dampak gejolak global,” kata Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada Jumat (29/11/2024).
Perry menambahkan, perekonomian digital Indonesia juga terus mencatatkan pertumbuhan signifikan, didukung oleh peningkatan transaksi e-commerce, perbankan digital, dan penggunaan uang elektronik. Namun, Perry mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi ketidakpastian global.
“Ke depan kita harus lebih waspada, sekali lagi dunia masih terus bergejolak. Akankah Indonesia berdaya tahan seperti selama ini? Kita harus optimistis. Mari kita perkuat sinergi untuk melindungi negara, bangsa, dan rakyat dari gejolak global,” lanjutnya.
Perry juga menyoroti perlunya memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional melalui sinergi kebijakan di lima area utama. “Sinergi bauran kebijakan transformasi ekonomi nasional perlu kita perkuat,” imbuhnya.
Baca Juga
Lima area utama itu yaitu pertama, sinergi memperkuat stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan. Kedua, sinergi mendorong permintaan domestik dan investasi.
Ketiga, sinergi meningkatkan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional. Keempat, sinergi pendalaman keuangan untuk pembiayaan perekonomian. Kelima, sinergi digitalisasi sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital nasional. Menurut Perry, stabilitas merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
“Stabilitas sangatlah penting bagi negara manapun untuk bisa tumbuh tinggi. Kredibilitas Indonesia diakui secara internasional sebagai negara dengan disiplin tinggi, itulah kunci ketahanan menghadapi gejolak global,” tandasnya.