Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Digital Bersama Tbk. (YOII) resmi melantai atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (8/1/2025). Perusahaan menjadi emiten pertama yang melantai di bursa pada tahun ini.
Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk. (YOII) Adi Wibowo Adisaputro mengungkapkan hal ini menjadi suatu kehormatan bagi perusahaan.
“Ini merupakan suatu kehormatan buat kami pada pagi hari ini untuk bisa menjadi, seperti disampaikan, emitan pertama di tahun 2025 ini yang mendapatkan sahamnya dari Bursa Efek Indonesia,” kata Adi dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta pada Rabu (8/1/2025).
Dengan menjadi perusahaan terbuka, Adi mengatakan YOII dapat berkembang serta bekerja sama dengan investor baik dari dalam maupun luar negeri. Perusahaan juga berharap dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan corporate governance untuk menjadi perusahaan yang lebih baik.
“Ke depan kami juga bertujuan untuk terus mengembangkan perusahaan ini bersama-sama sehingga kami sebagai perusahaan juga bisa berkembang untuk memberikan benefit kepada para investor kami nantinya,” katanya.
Adapun, harga yang dipatok pada penawaran umum saham perdana perusahaan sebesar Rp100. Artinya, perseroan berhasil menerima dana segar sebesar Rp41,20 miliar.
Adapun pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Asuransi Digital Bersama mengalami total kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 3,27 kali.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip Rabu (7/1/2024), total pesanan saham YOII mencapai 1,34 miliar saham atau tepatnya 1.347.062.000 lembar saham, dari rencana 412,08 juta saham atau setara 12,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Lebih lanjut, dana hasil IPO emiten yang bergerak dalam bidang asuransi umum konvensional tersebut akan dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja dalam rangka memperkuat struktur permodalan perseroan dengan perincian sebagai berikut. Sekitar 80% akan digunakan untuk biaya marketing untuk mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan Brand Awareness Perseroan.
Selain itu, sekitar 20% akan dipergunakan untuk pengembangan aplikasi yang mencakup Data Center, Web Hosting, System Security dan pengembangan sumber daya manusia dimana di dalamnya terdapat biaya perekrutan karyawan baru untuk Information Technology, Teknis, dan Operasional. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham ini adalah PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Sebagai informasi, Asuransi Digital Bersama membukukan laba bersih sebesar Rp15,92 miliar per Juni 2024 atau naik dari periode yang sama pada 2023 sebesar Rp1,25 miliar. Adapun, total pendapatan underwriting YOII tercatat Rp142,20 miliar, tumbuh dari posisi yang sama di 2023 sebesar Rp16,11 miliar.
Adi Wibowo Adisaputro merupakan pemegang saham mayoritas YOII sebelum IPO dengan persentase kepemilikan sebesar 48,09%. Kemudian Djajus Adisaputro 31,01% saham, Dapen BPD Jateng 10,43%, Dapen BPD DKI sebesar 2,87%, Dapen Bank BJB sebesar 2,65%, Dapen Pegawai BPD Jatim sebesar 2,60%, Dwijawanti Widiatmadja sebesar 1,42%, Yayasan BPD Jateng sebesar 0,74% dan PT BPD Jateng mengempit 0,19%.