Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) alias Bank Nobu terpantau melemah usai perusahaan asuransi asal Korea Selatan Hanwha Life Insurance Co. Ltd resmi mengumumkan rencana akuisisi pada hari ini, Jumat (31/1/2025).
Pada sesi pertama perdagangan hari ini, saham bank yang merupakan bagian dari Lippo Group milik konglomerat James Riady ini menurun 55 poin atau 7,53% ke level Rp675 per saham.
Saham NOBU dibuka pada level 900 dan sempat bergerak ke level terendah 630. Rerata harga saham NOBU berada pada level 757,36 dengan kapitalisasi pasar senilai Rp4,99 triliun.
Kendati melemah pada paruh awal perdagangan hari ini, performa harga saham Bank Nobu menguat 15,38% dalam sepekan terakhir. Tren serupa juga terjadi dalam rentang satu bulan dengan penguatan sebesar 14,41%.
Namun, dalam rentang yang lebih panjang, saham NOBU melemah 0,74% dalam 3 bulan terakhir dan minus 23,30% secara tahunan.
Sebelumnya, Hanwha Life resmi mengumumkan rencana akuisisi 2.991.377.559 saham atau 40% dari keseluruhan saham Bank Nobu.
Dalam Ringkasan Rancangan Pengambilalihan Saham yang dirilis di Harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (31/1/2025), disebutkan pula bahwa nilai nominal masing-masing saham adalah Rp100. Dengan demikian, total nilai nominal saham NOBU yang akan diakuisisi Hanwha Life senilai Rp299,13 miliar.
Hanwha Life akan mengakuisisi saham secara langsung dari para pemegang saham saat ini, antara lain PT Putera Mulia Indonesia, PT Prima Cakrawala Sentosa, PT Multipolar Tbk., PT Star Pacific Tbk., PT Inti Anugerah Pratama, PT Ciptadana Capital, dan PT Lenox Pasifik Investama Tbk.
Rancangan akuisisi ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris kedua perusahaan, tetapi belum memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) NOBU. Pada jadwal indikatif, diperkirakan RUPSLB Bank Nobu akan dilaksanakan pada 25 Maret 2025.
Kemudian, Bank Nobu dan Hanwha Life akan mengajukan permohonan persetujuan kepada OJK pada 27 Maret 2025. Aksi korporasi ini diprediksi selesai pada kisaran 16-23 April 2025.