Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok -7,90%, Saham Bank Jumbo (BBCA, BMRI, BBNI, BBRI) Babak Belur

Saham big banks yakni BBCA, BMRI, BBNI dan BBRI parkir di zona merah saat penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025) berada di zona merah.
Pekerja beraktivitas di dekat logo milik PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktivitas di dekat logo milik PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Saham big banks yakni BBCA, BMRI, BBNI dan BBRI parkir di zona merah saat penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025). Tren depresiasi ini terjadi seiring performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok -7,90%.

Di tengah kondisi ini, sebagian harga saham perbankan jumbo jatuh lebih dalam. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) alias BCA jatuh 8,53% alias 725 poin ke level Rp7.775 per saham. BBCA diperdagangkan dengan rerata harga Rp7.653,71.

Saham bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga mengalami koreksi 10,19% atau 530 poin ke posisi Rp4.670 per saham. Rata-rata harga BMRI pada hari ini adalah Rp4.685,81.

Sementara itu, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) alias BRI turun 10,12% atau 410 poin ke level Rp3.640. BBRI diperjualbelikan dengan harga rata-rata Rp3.622,7 per saham. 

Sedangkan bank pelat merah lainnya yang lebih baik dari runtuhnya IHSG yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) atau BNI minus 4,95% (210 poin) menuju level Rp4.030, dengan rerata harga Rp3.929,46 per saham. 

Bursa sempat membekukan perdagangan untuk sementara alias trading halt selama 30 menit, tak lama usai pembukaan pasar pukul 09.00 WIB. Hal ini menyusul jatuhnya IHSG lebih dari 8%.

Saat trading halt dicabut pada pukul 09.30, indeks komposit melanjutkan pelemahan hingga 9,32% ke level 5.903,52.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa pada awal sesi, IHSG sempat terkoreksi hingga 9% seiring dengan respons negatif pasar terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

“Seluruh indeks sektoral mengalami tekanan yang disertai dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang ikut terdepresiasi hingga level Rp16.842,” ujar Valdy. 

Dia menyampaikan bahwa secara teknikal pergerakan indeks komposit dibuka dengan gap down yang kemudian diikuti oleh pelebaran negative slope.

“Dengan mempertimbangkan kondisi sentimen yang ada dan teknikal tersebut, kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.000 hingga 6.025 pada sesi kedua perdagangan hari ini,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper