Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan entitas anak membukukan laba bersih senilai Rp14,1 triliun sepanjang kuartal I/2025.
Raihan tersebut tumbuh 9,8% secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang senilai Rp12,9 triliun.
Dalam paparan kinerja pada Rabu (23/4/2025), Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan kinerja tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
"Momentum ramadan dan Idulfitri berdampak positif ke kinerja kredit BCA. Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan. Seiring tingginya antusiasme masyarakat pada BCA Expoversary 2025, kami memperpanjang pelaksanaan event ini hingga 30 April 2025," ujarnya.
Pada kuartal I/2025, BBCA membukukan pertumbuhan kredit sebesar 12,6% YoY menjadi senilai Rp941 triliun. Kenaikan kredit tersebut didukung oleh pendanaan berkelanjutan dengan pertumbuhan CASA sebesar 8,3% YoY menjadi Rp979 triliun. Total DPK BCA tercatat naik 6,5% YoY mencapai Rp1.193 triliun.
Dari segi penerimaan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 7,1% YoY menjadi Rp21,1 triliun. Pendapatan selain bunga naik 8,1% YoY mencapai Rp6,8 triliun, sehingga total pendapatan operasional Rp27,9 triliun tumbuh 7,4% YoY.
Baca Juga
Rasio cost to income BCA berada pada level 28,5% dengan rasio loan at risk (LAR) dan NPL berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6% dan 2%.
Rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5% dan 66,5%. Laba BCA dan entitas anak tumbuh 9,8%, mencapai Rp14,1 triliun pada kuartal I/2025.
Sebelumnya, konsensus analis memprediksi bahwa pendapatan maupun laba bersih bank swasta milik Grup Djarum ini bertumbuh positif.
Mengutip data Terminal Bloomberg, pendapatan alias revenue BCA diprediksi mencapai Rp28,11 triliun hingga Maret 2025, meningkat dari realisasi sebesar Rp23,78 triliun pada Maret 2024.
Lebih lanjut, laba bersih BCA diproyeksikan mencapai Rp14,01 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, dengan laju pertumbuhan sekitar 8,78% dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai Rp12,88 triliun.
Analis yang dihimpun Bloomberg juga memberikan proyeksi positif terkait kinerja saham BBCA. Sebanyak 32 dari 36 analis masih merekomendasikan beli, sementara 4 lainnya merekomendasikan tahan atau hold.
Target harga rerata saham BBCA dipatok pada level Rp11.287 dalam 12 bulan ke depan.
Pada perdagangan Selasa (22/4/2025), BBCA parkir di zona hijau 2,41%, naik 200 poin dan ditutup pada level 8.500. Artinya terdapat peluang keuntungan atau gain hingga 32,7% dari harga saham BBCA saat ini ke level target rata-rata 12 bulan ke depan. Adapun, market cap atau kapitalisasi pasar BBCA mencapai Rp1.037 triliun.