Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memprediksi Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin dengan penurunan 25 basis poin tiap kuartal. Dengan demikian, bank sentral diperkirakan bisa menurunkan suku bunganya hingga ke level 5,25%.
Chief Economist Bank Syariah Indonesia Banjaran Surya Indrastomo mengatakan alasan yang menjadi pertimbangan BI tidak menurunkan maupun menaikkan suku bunga sebab rupiah masih menghadapi tekanan. Menurut data Bloomberg, dikutip Rabu (23/4/2025), rupiah melemah 0,07% atau 12 poin ke level Rp16.871 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Ini masih berpotensi untuk menghadapi tekanan karena tadi ketidakpastiannya masih tinggi, masih menghadapi juga investor itu mereposisi investasi keluar dari emerging market," kata Banjaran saat ditemui, Rabu (23/4/2025).
Dia membeberkan, aliran modal masuk ke Jepang saat ini deras. Sebab, katanya, mata uang Jepang yakni yen dalam satu tahun belakangan ini ini menguat tanpa terganggu dengan berbagai macam isu.
Namun demikian, Banjaran memastikan suku bunga BI Rate akan turun. Walaupun untuk kondisi sekarang Bank Indonesia akan fokus tekanan terhadap rupiah.
Dia menjelaskan biasanya Bank Indonesia selalu melihat interest rate differential atau IRD, yaitu perbedaan yield surat berharga Indonesia dibandingkan surat berharga lain di Asean. Terkait hal ini, kata Banjaran, Indonesia masih menawarkan yield yang paling optimum, sehingga biasanya hampir semua yield akan adjust apabila fund rate itu mengalami penyesuaian.
Baca Juga
"Masih ada posisi di kuartal 3 dan kuartal 4 sebenarnya, prediksi kami 50 basis poin [diturunkan senilai] 25 basis poin di tiap kuartal. Jadi, insyaallah kami masih melihat bahwa ada ruang untuk turun dan sampai ke posisi 5,25% di akhir tahun," tuturnya.
Bank Indonesia sebelumnya memutuskan tahan suku bunga acuan alias BI Rate pada level 5,75% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 22—23 April 2025.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 22 dan 23 April 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (23/4/2025).
Dalam pengumuman suku bunga BI hari ini, bank sentral juga menetapkan suku bunga Deposit Facility di 5,00% dan suku bunga Lending Facility tetap 6,50%. Perry mengatakan keputusan suku bunga ini konsisten dengan upaya menjaga agar perkiraan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%.
"Mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental, di tengah makin meningkatnya ketidakpastian global, serta untuk turut mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Perry.
Perry juga menjelaskan bahwa ke depannya, BI akan terus mencermati ruang penurunan BI Rate lebih lanjut, dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah, prospek inflasi, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.