Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Pangkas Target Penyaluran Kredit 2025, Intip Rencana Bisnis Citibank, Mandiri, Hingga Danamon

Bank Indonesia (BI) merevisi target pertumbuhan penyaluran kredit menjadi rentang 8% hingga 11% secara tahunan (YoY) hingga akhir 2025.
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi/Bisnis
CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) merevisi target pertumbuhan penyaluran kredit menjadi rentang 8% hingga 11% secara tahunan (YoY) hingga akhir 2025. Target baru itu lebih rendah dari proyeksi awal bank sentral yang memperkirakan pertumbuhan penyaluran pinjaman berkisar pada 11% hingga 13% hingga akhir tahun nanti.

Perubahan target itu tidak lain karena pertumbuhan kredit perbankan yang melambat hingga April 2025. Kredit perbankan tumbuh 8,88% YoY hingga bulan keempat tahun ini, turun dari posisi 9,16% YoY pada bulan lalu.

“Dengan perkembangan kredit sampai dengan April 2025 tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2025 akan berada pada kisaran 8%–11%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pekan lalu.

Kondisi ini membuka peluang bagi perbankan untuk menyesuaikan hal serupa dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Sejumlah bank tak menampik opsi penurunan target, sedangkan sebagian lainnya masih optimistis terhadap angka yang ditetapkan akhir tahun lalu.

Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) menyatakan tengah melakukan peninjauan ulang atas prakiraan BI. CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menyebut bahwa pihaknya tengah memantau dinamika pasar pada kuartal kedua tahun ini.

“BI memangkas target pertumbuhan kredit menjadi single digit 8%–11%. Kami juga melihat bahwa kemungkinan ini akan menjadi tren untuk tahun ini dibandingkan rencana awal tahun kami di RBB,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

Menurutnya, kondisi tersebut akan banyak dipengaruhi oleh aspek makroekonomi. Dia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi dalam negeri mengalami pelambatan ke level 4,87% pada kuartal I/2025.

Apabila tren pelambatan PDB berlanjut pada kuartal berikutnya, Batara melihat bahwa hal tersebut akan berdampak terhadap kebutuhan kredit, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Lebih lagi, Citi Indonesia telah sepenuhnya melayani nasabah institusi sejak tahun lalu.

“Jadi kami akan sesuaikan nanti pada akhir Juni, kami akan mengajukan kepada OJK tentang pertumbuhan kredit ini, yang akan diselaraskan dengan apa yang kami baca dari klien kami di kuartal I dan II,” bebernya.

Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) optimistis bahwa target pertumbuhan kredit konsolidasi tahun ini dapat tercapai di kisaran 10%–12% secara tahunan (YoY), sejalan dengan outlook ekonomi yang dinilai semakin membaik.

Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit yang sehat dan selektif, khususnya ke sektor-sektor dan segmen-segmen yang memiliki potensi kuat.

"Ke depan, kami akan terus memperkuat fokus pembiayaan pada sektor-sektor unggulan dan tangguh, serta mengakselerasi penguatan kompetensi utama di segmen wholesale melalui pendekatan berbasis ekosistem," katanya kepada Bisnis, pekan lalu (21/5/2025).

Setali tiga uang, di tengah dinamika perekonomian global, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menyatakan tetap mengacu pada target pertumbuhan kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Chief Strategy Officer Bank Danamon Reza Iskandar Sardjono menyebut bahwa pihaknya tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mendorong penyaluran kredit dan pendanaan yang kuat.

“Melalui sinergi yang kuat bersama dengan anggota grup dan mitra strategis, serta MUFG sebagai perusahaan induk, Danamon akan melanjutkan momentum pertumbuhan di seluruh lini bisnis dengan pendekatan ekosistem dan proposisi unik MUFG,” ujarnya belum lama ini.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa target penyaluran kredit perbankan tidak berubah di tengah gejolak perekonomian global.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae berujar bahwa pertumbuhan kredit masih dalam rentang target yang ditetapkan pada kisaran 9% hingga 11%.

“Berdasarkan pembahasan rencana bisnis dengan industri perbankan, secara umum tidak terdapat penyesuaian yang signifikan pada target pertumbuhan kredit di 2025,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, dikutip pada Selasa (13/5/2025).

Selain itu, pihaknya juga memberikan kesempatan bagi perbankan untuk merevisi target dalam RBB pada pertengahan tahun ini seiring dengan dinamika perekonomian yang terjadi. OJK disebutnya terus berkoordinasi dengan industri perbankan apabila terdapat faktor yang mengakibatkan perlunya penyesuaian target.

“Perbankan memiliki kesempatan untuk merevisi target rencana bisnis pada akhir semester I/2025 dengan mempertimbangkan dinamika perkembangan global dan domestik,” imbuhnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper