Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menyatakan kesiapannya untuk melunasi obligasi senilai Rp4 triliun yang akan jatuh tempo pada bulan depan.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI pada Selasa (27/5/2025), manajemen BNI menyampaikan perseroan dapat melakukan pelunasan pokok dan kupon bunga atas Obligasi Berwawasan Lingkungan (Green Bond) I Seri A Tahun 2022 BNI yang akan jatuh tempo pada 21 Juni 2025.
"Melalui penyediaan dana sebesar Rp4 triliun untuk pembayaran pokok dan sebesar Rp63,5 miliar untuk pembayaran bunga," demikian dikutip dari keterbukaan yang ditandatangani oleh Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo.
Sebagai informasi, obligasi yang akan segera jatuh tempo tersebut merupakan bagian dari penerbitan obligasi berwawasan hijau atau green bond BNI dengan nilai total penerbitan Rp5 triliun.
Green bond yang dirilis perusahaan berkode saham BBNI itu memiliki 2 Seri. Seri pertama adalah Seri A dengan nilai pokok Rp4 triliun, dengan tingkat bunga 6,35% per tahun.
Kemudian seri kedua adalah Seri B dengan jumlah pokok yang ditawarkan sebesar Rp1 triliun dengan tingkat bunga 6,85% per tahun. Dari sisi tenor atau jangka waktu, Seri A memiliki jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Baca Juga
Green Bond ini akan dilakukan secara penuh sebesar 100% dari jumlah pokok Green Bond Seri A yang jatuh tempo pada 21 Juni 2025.
Sementara itu Seri B memiliki jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi. Sama seperti Seri A, pembayaran green bond juga dilakukan 100% dari jumlah pokok Green Bond Seri B yang jatuh pada 21 Juni 2027.
Penerbitan obligasi hijau tersebut untuk membiayai proyek-proyek dalam kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL). Proyek-proyek KUBL itu diantaranya berkaitan dengan energi terbarukan, proyek efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi, manajemen limbah, pengolahan sumber daya alam dan penggunaan tanah berkelanjutan.
Selain itu proyek-proyek lainnya adalah green building dan pertanian berkelanjutan, pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan.