Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI mencatat transaksi remitansi perseroan tumbuh 15% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi 700.000 transaksi. Dari volume transaksi ini, perseroan membukukan nilai transaksi Rp47 triliun.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan perluasan kerjasama jaringan layanan memacu tren kenaikan transaksi remitansi dengan jangkauan terhadap para pekerja migran Indonesia (PMI) di sejumlah negara
“Untuk mengakselerasi layanan perseroan di mancanegara, saat ini BSI telah menjalin layanan remitansi di 13 negara dengan 31 mitra remitansi,” kata Anton dalam keterangannya, Selasa (10/6/2025).
Menurut Anton, negara yang menyumbang transaksi remitansi tertinggi antara lain Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan, serta di sejumlah negara di Eropa dan Asia.
Dia menjelaskan skema bisnis yang bervariasi turut membuka potensi pertumbuhan bisnis remitansi BSI. Strategi ini mencakup skema business to business (B2B) untuk menggerakkan transaksional remitansi, serta skema business to customer (B2C) untuk mendorong aktivasi layanan digital.
Pihaknya juga berupaya melakukan ekspansi dengan menjalin kerja sama dengan KBRI/KJRI di sejumlah negara untuk memberikan edukasi dan literasi keuangan syariah kepada pekerja migran, termasuk terkait remitansi.
Baca Juga
Menurut Anton, BSI juga mendorong kolaborasi dan peningkatan layanan, salah satunya transaksi digital melalui aplikasi Byond by BSI untuk transaksi nasabah yang berada di luar negeri.
“Beberapa negara yang sudah dapat diakses menggunakan BYOND by BSI di antaranya Malaysia, Singapura, Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Australia, Saudi Arabia, UAE, dan lainnya,” pungkasnya.