Bisnis.com, JAKARTA – PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong peningkatan literasi tata kelola dan integritas laporan keuangan di industri jasa keuangan.
Komitmen ini diwujudkan melalui dukungan pada kegiatan Sharing Session yang diselenggarakan oleh Indonesian Risk Management Professional Association (Irmapa), dihadiri oleh perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perwakilan Irmapa Cipto Hartono menyampaikan apresiasi atas dukungan Tugure dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
Dia menekankan bahwa kegiatan seperti Sharing Session menjadi wadah strategis dalam meningkatkan kompetensi profesional di bidang manajemen risiko.
“Kami mendorong peningkatan literasi melalui berbagai kanal seperti media sosial dan forum rutin seperti round table meeting. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya IRMAPA dalam membangun kolaborasi lintas sektor,” ujarnya, dikutip pada Kamis (31/7/2025).
Salah satu topik utama yang dibahas dalam forum ini adalah penerapan konsep iCover (integrated Coverage), yang sebelumnya telah diimplementasikan di sektor perbankan dan kini tengah dipersiapkan untuk diadopsi secara lebih luas di sektor non-bank mulai tahun depan.
Baca Juga
Direktur Operasional Tugure Erwin Basri dalam sambutannya menyampaikan antusiasme atas kolaborasi yang terjalin dengan Irmapa serta apresiasi terhadap kehadiran para narasumber dan peserta.
“Penerapan iCover tidak hanya mendorong penguatan tata kelola dan akuntabilitas perusahaan, tetapi juga menjadi langkah penting dalam memenuhi ketentuan regulasi yang berlaku, termasuk implementasi IFRS dan pemenuhan ekuitas hingga tahun 2028. Tugure siap menjadi bagian dari inisiatif strategis ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Departemen Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas OJK Ahmad Fuad menekankan pentingnya menjaga integritas laporan keuangan di tengah tantangan tata kelola di Indonesia.
“iCover hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan penguatan pengendalian internal dan pencegahan praktik manipulasi laporan keuangan. Keberhasilannya sangat bergantung pada sinergi antara perusahaan sebagai first line, asosiasi profesional sebagai second line, dan regulator sebagai third line,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi katalisator bagi kolaborasi yang lebih luas dalam membangun budaya integritas dan tata kelola yang baik di industri jasa keuangan Indonesia. Tugure menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan literasi dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di masa mendatang, serta terbuka untuk menjalin kemitraan berkelanjutan dengan Imapa dan pemangku kepentingan lainnya demi memperkuat ekosistem tata kelola keuangan yang sehat dan berintegritas.