Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) untuk mendorong transaksi lebih likuid di pasar modal.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto mengatakan, rencana stock split sedang dilakukan dengan mempertimbangkan rasio pemecahan 1:2 atau 1:3.
“Sedang dilakukan, cuma kami tidak bisa menyatakan kapan,” ujarnya, Selasa (8/8/2017).
Dengan adanya stock split, bank pelat merah tersebut berharap harga saham bank menjadi lebih murah sehingga terjangkau oleh investor ritel dan investor kecil.
Pada penutupan jeda perdagangan siang, nilai saham emiten perbankan berkode saham BMRI tersebut tercatat senilai Rp13.200 per saham.
“Harapannya stock split jadi lebih likuid. Lebih banyak investor ritel dan kecil. Kami sangat terkesan bahwa investor banyak yang masih memegang stock versi IPO,” lanjutnya.