Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah karyawan dan kantor cabang PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. turun drastis pada tahun lalu, sejalan dengan program restrukturisasi organisasi dan pengembangan digitalisasi perbankan.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng menjelaskan sejak 2015 perseroan mulai serius menyiapkan proses digitalisasi dengan menyiapkan inovasi berupa platform produk digital serta menyiapkan digitalisasi terhadap bisnis yang masih konvensional seperti pensiunan.
“Jadi pertengahan 2015 kami melakukan dua hal besar yakni persiapan perubahan core business BPTN serta membuat dua platform produk digital, yakni BTPN Jenius dan BTPN Wow,” ujarnya dalam pertemuan dengan media di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Dua platform digital banking itu diluncurkan pada 2015 dan 2016 untuk melayani segmen yang berbeda. BTPN Wow dipertuntukkan bagi segmen below-consuming-class yang terdiri dari petani, nelayan, buruh, pekerja informal dan para pekerja mikro. Adapun, BTPN Jenius ditujukan bagi segmen consuming-class atau kelas menengah yang lebih melek teknologi.
Pada saat bersamaan, BTPN juga melakukan transformasi digital pada lini bisnis inti lainnya. Digitalisasi exsiting business itu mencakup pengembangan alternative channels, integrasi cabang, automasi proses , transformasi infrastruktur IT serta pelatihan karyawan.
Sejak Agustus 2017, pihaknya melakukan program pengakhiran kerja sukarela (PPKS) dan dinyatakan rampung pada November lalu. Namun manajemen tidak menyebutkan jumlah karyawan yang mengambil program PPKS tersebut.
Baca Juga
Sebagai imbasnya, organisasi menjadi ramping dan jumlah kantor cabang berkurang signifikan. Dalam laporan keuangan BTPN (tidak diaudit) per akhir Desember 2017 disampaikan total pemangkasan karyawan secara konsolidasi mencapai 4.525 orang.
Jumlah karyawan BTPN dan anak usaha yang tersisa menjadi 20.912 unit dari sebelumnya 25.437 orang per akhir tahun 2016.
Sementara itu, jumlah kantor cabang BTPN berkurang dari 85 kantor pada 2016 menjadi 84 kantor. Pengurangan paling drastis terjadi pada kantor cabang pembantu yakni dari 746 kantor menjadi 304.
Di sisi lain, jumlah ATM dan TCR perseroan meningkat dari 154 unit menjadi 207. Begitu juga dengan payment points bertambah dari 148 unit menjadi 357 unit diikuti dengan penambahan kantor fungsional dari 127 menjadi 194.