Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. juga termasuk salah satu bank besar yang mencatatkan pertumbuhan dana mahal yang cukup tinggi pada tahun lalu meskipun suku bunga simpanan dipangkas beberapa kali.
Berdasarkan data laporan keuangan bulanan (tidak diaudit) BCA per Desember 2017, jumlah dana deposito perseroan mencapai Rp137,48 triliun. Realisasi tersebut meningkat 12,7% secara tahunan bila dibandingkan dengan jumlah deposito yang dibukukan BCA pada akhir 2016 sebesar Rp121,93 triliun.
Kendati ada kenaikan dana mahal, secara proporsi masih relatif stabil bahkan lebih rendah dari tahun lalu, yakni sebesar 23,65% dari total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan per akhir Desember 2017 sebesar Rp581,18 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya telah berupaya menekan pertumbuhan dana mahal dengan penurunan bunga deposito, terutama pada paruh kedua tahun 2017.
“Kalau deposito tahun lalu, posisi kami memang terus turunkan bunga untuk kurangi [pertumbuhan], tetapi porsi ya masih sekitar 23%-25%,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (20/2/2018).
Tahun lalu BCA juga menurunkan suku bunga deposito. Dikutip dari situs resminya, perubahan bunga simpanan terakhir dilakukan pada 1 Desember 2017 lalu. Saat ini, bunga deposito BCA untuk simpanan rupiah ada di kisaran 4% - 4,5%.