Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. membukukan kenaikan aset sebesar Rp257,5 triliun per akhir Maret 2018, tumbuh 8,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Dengan kenaikan itu, CIMB Niaga juga masih bertahan di posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan, Rabu (25/4/2018).
Kenaikan aset tersebut antara lain didukung penyaluran kredit perseroan yang mencapai Rp179,1 triliun, tumbuh 1,8% secara year on year (yoy).
Dilihat dari segmennya, kredit konsumer tercatat mencapai Rp48,1 triliun (27%), kemudian kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencapai Rp35,1 triliun (20%).
Proporsi terbesar penyaluran kredit masih berasal dari segmen wholesale banking, yakni kredit korporasi sebesar Rp65,2 triliun (36%) dan kredit komersial sebesar Rp30,7 triliun (17%).
“Strategi yang kami ambil untuk fokus pada kredit pemilikan rumah maupun segmen UKM terus menampakkan hasil dengan angka pertumbuhan masing-masing 9,9% (yoy) dan 5,3% (yoy), sementara kredit korporasi dan komersial tumbuh sebesar 7,3% dan 4,9% (yoy),” imbuhnya.
Sementara itu, di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga yang dihimpun perseroan mencapai Rp191,5 triliun didorong pertumbuhan dana murah (current account saving account/CASA) sebesar 7,4% (yoy).
CIMB Niaga juga fokus membesarkan segmen perbankan syariah. Total pembiayaan yang diberikan lewat unit usaha syariah CIMB Niaga mencapai Rp17,4 triliun, tumbuh 58,5% (yoy) dengan DPK sebesar Rp17,6 triliun, tumbuh 80,8% (yoy). Kontribusi UUS CIMB Niaga naik menjadi 9,7% dari posisi 6,2% terhadap total pembiayaan perseroan pada tahun sebelumnya.
Bank yang dikendalikan CIMB Group - lembaga keuangan dari Malaysia- itu mencatatkan perbaikan pada berbagai indikator keuangan lainnya, seperti rasio kecukupan permodalan (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 19,13% per Maret 2018, naik 67 bps.
“Ke depan, kami akan terus fokus pada aktivitas cross selling untuk mendorong pendapatan nonbunga, mengoptimalkan CASA melalui digitalisasi perbankan konsumer dan UKM, serta memperkuat proposisi bisnis syariah dan penawaran produk syariah,” tambah Tigor.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, CIMB Niaga meningkatkan jaringannya baik online maupun offline yang mencakup 540 jaringan kantor, termasuk 22 kas mobil. Hingga akhir Maret 2018, jaringan kantor perseroan didukung oleh 4.502 ATM, 49.344 EDC, 763 cash deposit dan recycle machines, serta 173 multi function device (MFD) dan 25 digital lounge.
Adapun, sebanyak 93% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM dan Rekening Ponsel.
Pada perkembangan lain, CIMB Niaga juga meningkatkan fokus bisnisnya pada segmen milenial lewat kerja sama dengan berbagai lembaga. Teranyar, perseroan menggandeng PT Indosat Tbk dan PT JCB International Indonesia untuk meluncurkan CIMB Niaga Indosat Ooredoo Card, kartu kredit untuk segmen milenial.