Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPANSI BANK MANDIRI: Suntik Mandiri Syariah Rp500 miliar

JAKARTA: Bank Mandiri akan menambah modal anak usaha Bank Syariah Mandiri senilai Rp500 miliar sebelum tahun ini berakhir.Hal tersebut sejalan dengan keinginan Bank Syariah Mandiri (BSM) yang membutuhkan tambahan modal Rp1 triliun, dengan rincian Rp500

JAKARTA: Bank Mandiri akan menambah modal anak usaha Bank Syariah Mandiri senilai Rp500 miliar sebelum tahun ini berakhir.Hal tersebut sejalan dengan keinginan Bank Syariah Mandiri (BSM) yang membutuhkan tambahan modal Rp1 triliun, dengan rincian Rp500 miliar dari induk usaha dan sisanya dari emisi sukuk subordinasi.Sunarso, Direktur Bank Mandiri, mengatakan perseron memiliki komitmen untuk menambah modal BSM sebesar Rp1,1 triliun selama periode 2010--2012. SebanyakRp600 miliar telah digelontorkan pada 2010 dan 2011 sehingga masih ada sisi komitmen Rp500 miliar.Sunarso belum bisa memastikan tambahan modal tersebut akan diberikan pada triwulan III atau triwulan IV, karena hal tersebut memperhitungkan kondisi dari BSM. "Nanti kami lihat situasi kalau sudah dibutuhkan akan kita lansung berikan. Tapi itu sudah pasti Rp500 miliar akan kami berikan tahun ini,"ujarnya.Selain akan menambah modal BSM, bank terbesar di Indonesia dari sisi aset ini juga mengkaji penerbitan sukuk subordinasi (subdebt) yang dilakukan oleh anak usaha tersebut."Iya baru rencana [emisi subdebt] dan masih kami diskusikan bersama mereka,"ujar Ventje Raharjo, EVP Coordinator Chain Management Office Bank Mandiri.Menurut dia, emisi subdebt oleh anak usaha tidak menjadi masalah asalkan dilakukan pada momentum yang tepat. "Kalau pasar bagus kenapa tidak, karena bisa menekan ongkos," ujar Ventje yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Syariah.Senada dengan Ventje, Sunarso mengatakan tidak ada masalah bagi BSM untuk menerbitkan subdebt namun tetapi harus persetujuan induk usaha.Sebelumnya, BSM membutuhkan tambahan modal Rp1 triliun untuk memperkuat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang diprediksi akan tergerus akibat ekspansi pembiayaan yang tinggi.Yuslam Fauzi, Direktur Utama BSM, mengatakan penambahan modal diperkirakan dilaksanakan menjelang akhir tahun melalui dua mekanisme, yakni suntikan dari Bank Mandiri sebagai induk usaha maupun penerbitan subdebt."Kebutuhannya tambahan modal sebesar Rp1 triliun dan akan dipenuhi 50%:50% dari suntikan modal dan penerbitan subdebt," ujarnya. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper