JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan menilai penurunan margin bunga bersih perbankan nasional pada semester I/2012 tidak menjadi kekhawatiran karena merupakan hal yang alami akibat persaingan antar bank.Muliaman D. Hadad, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai persaingan antar bank semakin ketat sehingga berdampak pada beberapa indikator keuangan a.l. margin bunga bersih (net interest margin/NIM).“Memang persaingan yang mungkin sudah semakin ketat sehingga menekan beberapa cost [biaya], sehingga NIM bisa menjadi lebih kecil sedikit,” ujarnya Kamis (9/8).Untuk itu, dia menilai, penurunan NIM selama semester I tidak akan mengganggu kinerja perbankan. Selain itu, dengan rerata NIM perbankan pada level 5,3% menurut dia masih relatif besar untuk mendukung pencapaian laba.Muliaman optimis kredit perbankan nasional masih berada pada level 25%--26% selama atahun ini, meskipun sedikit melambat pada semester II/2012. “Kami kira tidak akan terlalu banyak berubah dari dugaan. Kalau pun sedikit turun mungkin ada tapi kami tidak melihat signifikan,” ujarnya.Pasca Januari, NIM mengalami penurunan dan berada pada kisaran 5,1,5%--5,4%. Adapun NIM pada Januari masih bertengger pada 6,06%. Posisi NIM, pasca Januari lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang selalu di atas 5,5% dengan level tertinggi 5,95% dan terendah 5,53%.Hal tersebut sejalan dengan peningkatan rasio intermediasi (loan to deposit ratio/LDR) akibat ekspansi kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).Kredit tumbuh 25,7% sampai Juni menjadi Rp2.452,86 triliun, sementara itu DPK tumbuh 21,2% menjadi Rp2.955,83 triliun. Hal tersebut mendorong LDR tumbuh menjadi 82,57%.Seiring penurunan NIM, juga terjadi penurunan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang menyentuh 74,68% pada Juni dan merupakan posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir.(api)
KINERJA BANK: Penurunan NIM akibat persaingan antarbank
JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan menilai penurunan margin bunga bersih perbankan nasional pada semester I/2012 tidak menjadi kekhawatiran karena merupakan hal yang alami akibat persaingan antar bank.Muliaman D. Hadad, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sutan Eries Adlin
Editor : Lingga Sukatma Wiangga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu