CIMB NIAGA: Personal Loan Melonjak 135%

BISNIS.COM, JAKARTA--Realisasi penyaluran personal loan PT Bank CIMB Niaga Tbk per akhir tahun lalu mencapai Rp942 miliar atau tumbuh 135% dibandingkan dengan periode yang sama pada  2011 sebesar Rp401 miliar.

Tony Tardjo, Head of Consumer Lending CIMB Niaga mengatakan, sejumlah bank nasional terus mengembangkan produk kredit tanpa agunan (KTA) untuk mendorong pertumbuhan bisnis.

"Kami juga menerapkan strategi mengembangkan lini bisnis personal loan untuk memacu pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang 2012," katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (10/3/2013).

Tony mengatakan secara prsentase, angka pertumbuhan personal loan termasuk salah satu yang tertinggi di antara produk bank tersebut.

Per akhir Desember 2012, total penyaluran kredit CIMB Niaga tumbuh 16% menjadi Rp145,5 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2011 sebesar Rp125,7 triliun.

Dia mengatakan strategi menggenjot personal loan antara lain memperbesar penetrasi pemasaran di sejumlah kota besar secara nasional.

Berdasarkan catatan perseroan, serapan personal loan di area Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) berkontribusi hingga 60% terhadap realisasi.

“Kami melihat bisnis personal loan masih mempunyai ruang untuk terus tumbuh. Strategi kami ialah fokus pada bisnis bermargin tinggi, salah satunya adalah personal loan," ujarnya.

CIMB Niaga, lanjutnya, berambisi  terus ekspansi ke sejumlah daerah lain secara nasional yang masih memiliki potensi untuk terus tumbuh, khususnya di kota besar di Indonesia.

"Selain itu, kami juga fokus menggarap nasabah eksisting, dengan pertimbangan sudah mengenal produk dan layanan yang ada. Hal ini membuat proses memasarkan produk menjadi lebih mudah," paparnya.

Tony mengatakan banknya menyasar debitur kalangan pekerja, mulai dari level yang baru memulai karir hingga yang level menengah. Target lainnya ialah masyarakat dengan penggunaan Internet rata-rata 45 jam--60 jam per bulan.

CIMB Niaga, katanya, menyediakan plafon personal loan hingga maksimal Rp200 juta per debitur dengan jangka waktu 36 bulan.