Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASURANSI PERTANIAN: Jasindo siapkan konsorsium baru

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengisyaratkan pembentukan konsorsium asuransi pertanian yang menggandeng lebih banyak perusahaan asuransi untuk menambah kapasitas guna mengelola risiko secara lebih baik.

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengisyaratkan pembentukan konsorsium asuransi pertanian yang menggandeng lebih banyak perusahaan asuransi untuk menambah kapasitas guna mengelola risiko secara lebih baik.

Sebelumnya, Jasindo telah membentuk konsorsium yang bersifat co-asuransi bersama PT Asuransi Umum Bumiputera Muda (Bumida) untuk menggarap pilot project asuransi pertanian pada lahan seluas 61.000 hektar. Sayangnya, dalam proyek percobaan tersebut konsorsium Jasindo-Bumida merugi hingga Rp265 juta dalam jangka waktu tiga bulan pertama.

Sahata L Tobing, Direktur Operasional Ritel Jasindo mengatakan berencana menggandeng perusahaan asuransi lain.

"Harus dibentuk konsorsium agar semakin luas lahan yang dapat dijamin sehingga premi yang dikumpulkan dapat menutup risiko yang terjadi," ujarnya dalam rapat dengar pendapat umum di Komisi IV DPR, Rabu (13/3).

Sahata memaparkan pihaknya juga akan bekerja sama dengan Departemen Pertanian dan lembaga lainnya untuk mengintegrasikan pengelolaan pertanian sehingga risiko gagal panen dapat semakin ditekan.

Dia meyakini bisnis asuransi pertanian tetap dapat dilanjutkan meskipun pada tahap awal terjadi kerugian besar. Salah satu hal yang menurutnya harus segera dibenahi adalah terkait kecukupan premi.

Dalam pilot project asuransi pertanian dengan periode pertanggungan selama kurun waktu November 2012-November 2013 tersebut pihaknya mengalami kerugian karena premi yang dibayarkan pemerintah sebesar Rp210 juta kini minus akibat beban klaim yang hingga Februari 2013 telah mencapai Rp475 juta.

Terkait premi, Sahata mengatakan pihaknya akan mengevaluasi besaran premi pada semester II 2013. Untuk mengevaluasi premi, lanjutnya, diperlukan data statistik mengenai data record klaim serta peta risiko gagal panen di Indonesia.

"Perlu data untuk menetapkan premi. Kalau asuransi pertanian belum bisa diprediksi risiko riilnya," katanya.

Diketahui, Jasindo dan Bumida telah menggarap pilot project asuransi pertanian di lahan seluas 61.000 hektar yang tersebar di enam wilayah di Indonesia antara lain Sukamandi (Jawa Barat), Surakarta (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara), Lampung dan Sulawesi Selatan.
(Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fahmi Achmad
Editor : Others
Sumber : Farodlilah Muqoddam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper