BISNIS.COM, JAKARTA - Agus D.W Martowardojo mengajukan beberapa arah kebijakan yang perlu diambil Bank Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan.
Agus Marto setidaknya mengungkapkan lima arah kebijakan yang perlu diambil, yaitu pertama peningkatan efektivitas pelaksanaan bauran kebijakan yang terdiri dari instrumen kebijakan suku bunga, nilai tukar, dan macroprudential,
Kedua peningkatan efektivitas koordinasi kebijakan dengan otoritas fiskal lain dan sektor riil dalam melakukan pengendalian inflasi,
Ketiga pendalaman pasar keuangan nasional untuk meningkatkan efektivitas dalam penerusan kebijakan moneter, keempat penguatan pengaturan dan pengembangan pasar rupiah dan valuta asing, dan
Kelima pengaturan kebijakan devisa dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Agus Marto juga menekankan pentingnya koordinasi antara BI dengan pemerintah untuk memitigasi risiko volatilitas rupiah terhadap pengelolaan utang luar negeri pemerintah yang dibayarkan melalui cadangan devisa.
“BI sebagai pengelola cadangan devisa dan pemerintah sebagai pengelola utang luar negeri memiliki strategi yang disusun terpisah. Praktek pengelolaan terpisah berisiko menghadapi risiko interest, risiko currency, atau maturity mismatch [kesalahan pengelolaan dana],” pungkasnya.