BISNIS.COM, JAKARTA—PT Bank Mega Tbk membukukan penurunan laba bersih konsolidasi 60,67% sepanjang tiga bulan pertama tahun ini seiring kenaikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2013 yang dirilis Rabu (15/5/2013), laba bersih konsolidasi perseroan tercatat Rp195,68 miliar, turun signifikan dari Rp497,55 miliar pada kuartal I/2012.
Total pendapatan bunga bersih tercatat turun 23,76% menjadi Rp706,69 miliar dari Rp926,95 miliar. Sementara itu beban operasional selain bunga bersih naik 18,83% menjadi Rp463,98 miliar dari Rp390,46 miliar.
Akibatnya laba operasional perseroan turun 54,76% menjadi Rp242,71 miliar dari Rp536,49 miliar.
Rasio BOPO Bank Mega per Maret 2013 tercatat 83,46%, naik signifikan dari 68,61% per Maret 2012.
Penurunan juga terjadi pada total aset perseroan sebesar 20,96% menjadi Rp51,55 triliun per Maret 2013 dari Rp65,22 miliar per Maret 2012.
Sementara itu, sepanjang kuartal I/2013 penyaluran kredit perseroan turun 6,73% menjadi Rp25,17 triliun dari Rp26,99 triliun.
Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross tercatat 2,67% naik dari 1,22% dan NPL net 2,1% naik dari 1,03%.
Total dana pihak ketiga (DPK) perseroan yang terdiri dari giro, tabungan, dan deposito, turun 19,48% menjadi Rp40,47 triliun dari Rp50,26 triliun.
Sehingga rasio utang terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) tercatat turun menjadi 61,72% dari 71,03%. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) turun menjadi 5,75% dari 6,68%. (ra)