Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Mega Indonesia meraup laba sebelum pajak Rp123 miliar pada periode Januari-Juni 2013, meningkat 3,2% dibandingkan dengan setahun lalu.
“Pencapaian laba tersebut sekitar 80%--90% dari target yang kami sampaikan ke Bank Indonesia,” ujar Beny Witjaksono, Direktur Utama Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI), Kamis (18/7/2013).
Dia mengatakan pembiayaan pada akhir Juni menyentuh Rp7,3 triliun, tumbuh sekitar 50% dibandingkan dengan setahun lalu. Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp7 triliun atau lebih rendah dari pembiayaan yang mencerminkan likuiditas cenderung mengetat.
Menurut Beny, perseroan memang sengaja menjaga rasio intermediasi (finance to deposit) berada di atas 100% guna mengejar profit.
“Kami tidak khawatir terhadap likuiditas, karena dengan membayar [bagi hasil] lebih tinggi sedikit maka dana itu bisa kami dapatkan,” ujarnya.
Pembiayaan bersama (joint financing) pada segmen kendaraan bermotor masih menjadi penggerak utama ekspansi perseroan. Segmen ini memiliki porsi sekitar 40% dari total pembiayaan.
BSMI merupakan anak usaha PT Bank Mega Tbk yang masuk dalam konglomerasi CT Corpora milik Chairul Tanjung. Cikal bakal BSMI berasal dari Bank Umum Tugu yang kemudian dikonversi menjadi bank syariah pada 2004.