Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Syariah Raup Laba Rp1,9 triliun

Bisnis.com, JAKARTA --Perbankan syariah meraup laba bersih Rp1,9 triliun pada semester I/2013  atau meningkat 48,3% dibandingkan dengan setahun sebelumnya, seiring dengan ekspansi bisnis yang agresif.Pertumbuhan laba di perbankan syariah jauh lebih

Bisnis.com, JAKARTA --Perbankan syariah meraup laba bersih Rp1,9 triliun pada semester I/2013  atau meningkat 48,3% dibandingkan dengan setahun sebelumnya, seiring dengan ekspansi bisnis yang agresif.

Pertumbuhan laba di perbankan syariah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan industri konvensional yang mengalami pelambatan keuntungan yang hanya tumbuh 11,79%.

Berdasarkan data Bank Indonesia yang diperoleh Senin (19/82013)  pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh ekspansi pembiayaan yang meningkat 45,62% menjadi Rp171,23 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga yang dihimpun mencapai Rp163,96 triliun, meningkat 37,46% dari setahun lalu..

Sejumlah bank syariah meraih pertumbuhan laba bersih individual yang cukup tinggi, misalnya Bank Permata Syariah yang masih berbentuk unit usaha mencapai Rp237 miliar, meningkat dua kali lipat dari tahun lalu. Kemudian Bank Negara Indonesia Syariah meraih Rp54,42 miliar, tumbuh 158,77% dari setahun lalu.

Meski demikian, Bank Syariah Mandiri (BSM), bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia  malah mencatatkan penurunan laba bersih. Anak usaha Bank Mandiri meraih laba Rp366 miliar pada semester I, turun dari sebelumnya Rp396 miliar.

Yuslam Fauzi, Direktur Utama BSM, mengatakan perseroan masih optimistis meraih target laba 2013 sebesar Rp1,2 triliun. “Yang jelas secara formal kami tidak mengubah target 2013.”

Meski demikian, dia mengakui ada peluang perseroan tidak mencapai target tersebut karena sudah menyiapkan target kedua yang ditetapkan secara internal. Target laba kedua tersebut, tuturnya, lebih rendah dari target utama. “Jadi ada plan A dan plan B,” jelasnya.

Berdasarkan laporan keuangan BSM, tergerusnya laba dipengaruhi ole beban tenaga kerja yang meningkat dari Rp489,7 miliar menjadi Rp589,55 miliar. Selain itu, juga ada peningkatan pada beban adinistrasi menjadi Rp262,9 miliar, beban bonus titipan wadiah menjadi Rp28,58 miliar dan beban lainnya Rp397,7 miliar.

Yuslam mengatakan perseroan akan menggenjot pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) guna mencapai target laba 2013. Beberapa komponen FBI yang  menjadi andalan adalah pengiriman uang atau remintansi dan gadai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper