Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Andara mendapatkan pinjaman dari Bank Pembangunan Belanda (the Netherlands Development Finance Company/FMO) senilai US$10 juta dengan tenor 5 tahun.
Institutional Banking Division Head Bank Andara Daroe Handojo mengungkapkan pinjaman tanpa jaminan tersebut, akan digunakan modal kerja perseroan dan menyalurkan kredit ke sektor mikro.
“FMO percaya dengan model bisnis yang kami kerjakan dan kini pinjaman luar negeri tersebut sedang di proses oleh Bank Indonesia. Dan nantinya kami akan terima pinjaman dalam bentuk rupiah sesuai dengan kurs,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (20/11).
Untuk mendapatkan izin dari BI, Daroe mengungkapkan perseroan akan menjelaskan proyeksi kerja dan penggunaan dana tersebut. Selain itu, perseroan sedang bernegosiasi dengan FMO untuk mendapatkan bunga terbaik.
Sementara itu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan hingga September 2013 sebesar 34%, sedangkan rasio pendanaan terhadap pembiayaan (loan to deposit ratio/LDR) berada di atas 100%.
“LDR kami cukup tinggi, jadi kami akan memperbesar himpunan dana pihak ketiga (DPK) untuk tahun berikutnya, ”katanya.
Di sisi lain, kredit yang telah disalurkan perseroan hingga September 2013 sebesar Rp1,2 triliun, tumbuh pada kisaran 18%—20% dari periode yang sama tahun lalu.