Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penjaminan kredit daerah (Jamkrida) berharap mendapat porsi penjaminan atas kredit yang disalurkan oleh bank BUMN seperti PT.Bank Mandiri Tbk, PT.Bank Negara Indonesia Tbk, PT.Bank Rakyat Indonesia dan PT.Bank Tabungan Negara Tbk.
Syahrul Davi, Ketua Kelembagaan Asosiasi Perusahaan Penjaminan Kredit Indonesia (Asippindo) mengatakan sejauh ini sejumlah perusahaan Jamkrida belum mendapat bisnis dari bank BUMN, melainkan bank pembangunan daerah (BPD) atau bank perkreditan rakyat (BPR).
Menurutnya, Asippindo berencana membicarakan hal ini dengan Kementerian BUMN dan sejumlah pihak terkait lainnya. “Kami belum masuk ke bank pelat merah,” katanya kepada Bisnis.
Syahrul mengatakan harapan ini disampaikan karena bank BUMN juga eksis di daerah dimana Jamkrida juga beroperasi. Mengenai porsi penjaminan atas kredit bank BUMN tersebut, Asippindo tidak berharap terlalu besar.
“Minimal 10% saja sudah bagus. Misalnya bank BUMN itu menyalurkan kredit Rp1 triliun di suatu daerah, kredit yang kami jamin senilai Rp100 miliar,” kata Direktur Utama PT.Jamkirda Jawa Barat ini.
Sejauh ini, paparnya, penjaminan atas kredit yang disalurkan oleh bank BUMN lebih banyak dilakukan oleh perusahaan asuransi umum yang memiliki lini bisnis atau produk asuransi kredit.
Saat ini, Jamkrida yang telah didirikan oleh pemerintah provinsi a.l. PT.Jamkrida Jawa Timur, PT.Jamkrida Bali Mandara, PT.Jamkrida Riau, PT.Jamkrida Nusa Tenggara Bersaing, PT.Jamkrida Jawa Barat dan PT.Jamkrida Sumatra Barat.