Bisnis.com, JAKARTA--Laba bersih PT Bank Mega Tbk., tahun buku 2013 anjlok hingga 61,87% dari periode sebelumnya Rp1,37 triliun menjadi Rp524,7 miliar pada 31 Desember 2013.
Komisaris Utama Bank Mega Chairul Tanjung dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Rabu (12/3/2014), mengatakan tahun lalu Bank Mega harus memperbaiki strategi bisnis yang dibuat tahun sebelumnya. Perseroan memutuskan memindahkan fokus bisnis pada Kredit Usaha Kecil (KUK),
"Meskipun demikian, Bank Mega berhasil memperbaiki hal ini di semester kedua 2013 dan menunjukkan indikator kinerja yang positif baik dari sisi finansial maupun non finansial," ungkapnya.
Bank Mega membukukan total aset tumbuh 1,9% menjadi Rp66,7 triliun dari periode sebelumnya Rp65,2 triliun. Pertumbuhan kredit tercatat meningkat 11,8% menjadi Rp30,2 triliun dari sebelumnya Rp26,9 triliun.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada periode lalu juga meningkat tipis 4,2% mencapai Rp52,4 triliun dari sebelumnya Rp50,2 triliun.
Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 15,7% pada akhir tahun lalu. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dinilai masih cukup rendah.
CT mengungkapkan kendati tahun ini diperkirakan akan menjadi tahun yang penuh tantangan, dia optimistis pertumbuhan Bank Mega akan semakin baik.
"Kami meyakini prospek usaha dan strategi bisnis yang telah disusun oleh direksi sangat tepat dan dapat membawa Bank Mega meraih pertumbuhan yang optimal," katanya.