Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat efek Standard & Poor's meningkatkan peringkat ‘BB’ bagi kredit jangka panjang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)i dengan outlook stabil.
Standard & Poor's (S&P) juga memberikan peringkat 'axBBB-' jangka panjang untuk skala Asean bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta rating 'BB' untuk rencana penerbitan obligasi valas PLN senilai US$2 miliar.
Pihaknya juga memberikan rating 'BB' untuk senior unsecured notes yang dijaminkan PLN. Adapun, Majapahit Holding B.V., anak usaha PLN, adalah penerbit surat utang tersebut.
Rating yang diberikan tersebut mencerminkan dukungan besar dari pemerintah Indonesia kepada PLN akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan.
"Kami menaikkan rating tunggal profil utang PLN menjadi 'BB-' dari 'B+' karena kami yakin arus kas PLN kian membaik seiring dinaikkannya tarif dasar listrik,” kata Standard & Poor's credit analyst Andrew Wong, dalam rilisnya, Sabtu (5/4/2014).
Dia memperkirakan kontribusi dari subsidi terhadap seluruh pendapatan PLN akan berkurang seiring adanya kenaikan tarif listrik sebesar 15% pada tahun lalu. Subsidi memberika kontribusi 39% dari total pendapatan PLN pada 2013, atau lebih rendah dibandingkan 2012 sebesar 44%.