Bisnis.com, JAKARTA – Penerbitan surat utang senilai total Rp4 triliun oleh PT Bank International Indonesia Tbk. (BII) diharapkan akan mampu meningkatkan kapasitas permodalan bank tersebut.
Direktur BII Thilagavathy Nadason mengatakan penerbitan surat utang ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas permodalan guna mendukung pertumbuhan penyaluran kredit.
Hingga akhir 2013, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 12,72%. Manajemen memproyeksi CAR akan mencapai sekitar 14% ketika dana hasil penerbitan surat utang tersebut telah masuk ke kas perseroan.
“Kalau sudah masuk, CAR hampir 14%,” katanya, Kamis (19/6/2014).
Di tengah kondisi pasar yang bersikap wait and see menjelang Pemilihan Presiden, BII percaya diri menerbitkan surat utang senilai total Rp4 triliun.
Perinciannya, surat utang itu terdiri atas sukuk mudharabah berkelanjutan I Bank BII sebesar Rp1 triliun dan obligasi subordinasi berkelanjutan II Bank BII senilai Rp3 triliun.
Thila mengatakan pihaknya memutuskan untuk menerbitkan surat utang pada semester I/2014 tanpa menunggu hasil Pilpres. Rencana tersebut sudah dirancang sejak beberapa waktu lalu, dan langsung dieksekusi.
Manajemen BII menilai kondisi politik saat ini cukup mendukung, tercermin dari Pemilu Legislatif yang berjalan aman dan lancar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
