Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis target volume transaksi repo perseroan bisa naik 31,57% pada tahun ini secara year on year (y-o-y) dengan menggandeng kalangan bank asing.
Presiden Direktur Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan selama periode 2014, perseroan telah membukukan volume transaksi repo senilai Rp38 triliun dengan menggandeng 60 bank lain. Sementara, untuk tahun ini perseroan membidik volume transaksi naik 31,57% atau ke posisi Rp50 triliun. “Dengan adanya bank asing pasti lebih besar. Rp50 triliun target mungkin tercapai,” ujar Budi di Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Adapun, dalam kesempatan yang sama, emiten berkode saham (BMRI) ini meneken kerja sama Mini Master Repo Agreement (MRA) dengan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, JP Morgan Chase Bank, dan Hongkong Shanghai Bank & Corp. Kerja sama tersebut diklaim sebagai pionir penggunaan mini MRA bank nasional dengan bank asing.
Budi menuturkan dengan meneken kerja sama ini, bank asing juga memiliki potensi besar untuk mengakses likuiditas dalam rupiah. Dia mengklaim, Bank Mandiri kini tengah kelebihan mata uang dolar, sementara likuiditas rupiah di bank asing, ketat.
Budi melanjutkan, hingga kini di Bank Mandiri, nilai placement dan borrowing per hari mencapai Rp2 triliun. “Sementara kami kalau dengan BI [Bank Indonesia] lebih gede nilainya bisa mencapai Rp20 triliun-Rp30 triliun per hari.”