Bisnis.com, JAKARTA-- Kalangan industri perbankan mengaku kesulitan untuk membuka kantor cabang di Asean. Padahal, Indonesia merupakan negara yang paling besar dari segi wilayah dan populasi di Asean.
Selain itu, dari sisi Gross Domestic Product (GDP), Indonesia merupakan negara paling tinggi di Asean.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin mengatakan pasar keuangan di Indonesia masih memiliki ruang pertumbuhan yang paling besar.
"Indonesia ini kan yang paling besar di Asean. Potensi keuangan kita masih besar bila dilihat dari deposit to GDP urutan ke lima, sisi loan to GDP juga urutan ke lima, dan insurance to GDP masih urutan ke empat," ujarnya di Gedung DPR, Rabu (8/4/2014).
Hal itulah yang menyebabkan banyak bank asing tertarik masuk ke Indonesia. Kendati demikian, hal tersebut tidak sebanding apabila bank lokal Indonesia melakukan ekspansi ke luar negeri.
Pasalnya, untuk membuka jaringan kantor cabang di luar negeri membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Kami mau nambah 1 kantor cabang lagi di Singapura biar jadi 2 aja susahnya minta ampun. Buka di Malaysia dari lima tahun lalu aja izinnya belum bisa," kata Budi.
Menurutnya, bank asing banyak yang membuka jaringan cabang di Indonesia karena peraturan perbankan yang cukup terbuka berbeda dengan di negara lainnya.
"Bank-bank asing sudah sangat bebas berada di Indonesia, terbukti dari jumlah kantor cabang bank asing. Sedangkan bank dari Indonesia sangat sulit untuk ekspansi ke luar negeri," ucapnya.
Di Indonesia, lanjutnya, hanya 68 bank saja dari 120 bank yang ada dimiliki orang asli penduduk Indonesia. Sisanya, merupakan bank asing, bank campuran, maupun ada kepemilikan saham asingnya.
Budi menambahkan dari 17.326 jaringan kantor bank yang ada di Indonesia, sebanyak 7.982 unit atau 43,4% merupakan milik asing dan sisanya 9.344 merupakan milik bank lokal.
"Bank Mandiri kami punya 2.312 kantor cabang di Indonesia tapi di Asean hanya 1. Bank BNI juga hanya punya 1 di Asean, padahal di sini banyak," tutur Budi.
Direktur Utama Terpilih PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Achmad Baiquni juga mengeluhkan susahnya menambah satu mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Singapura. Padahal, jaringan kantor cabangnya di Singapura telah berdiri sebelum negara itu merdeka.
"Saya nambah satu saja, susahnya setengah mati. Mereka bolehkan nambah mesin ATM kalau berada di dalam kantor cabang. Kan itu enggak mungkin. Coba lihat di sini bank asing begitu mudahnya nambah mesin ATM maupun buka jaringan kantor baru," terang Achmad.
Berikut data jumlah jaringan bank asing di Indonesia :
Bank DBS
Di Negara asal : 89 kantor cabang Di Indonesia : 39 kantor cabang
OCBC Bank
Di Negara asal : 56 kantor cabang Di Indonesia : 339 kantor cabang
UOB
Di Negara asal : 77 kantor cabang Di Indonesia : 211 kantor cabang
CIMB Bank
Di Negara asal : 312 kantor cabang Di Indonesia : 580 kantor cabang
Maybank-BII
Di Negara asal : 399kantor cabang Di Indonesia : 422 kantor cabang