Bisnis.com, PADANG—Nasabah Bank Nagari Edison (53) menilai ada kemungkinan salah di sistem keamanan bank tersebut, sehingga menyebabkan tabungannya raib Rp350 juta.
Nasabah Bank Nagari cabang Bukittinggi itu menyebutkan uang tabungannya hilang, karena diambil seseorang yang mengatasnamakan dirinya dengan melakukan penarikan di Bank Nagari cabang Solok.
Pelaku menggunakan buku tabungan palsu dan kartu tanda penduduk (KTP) palsu untuk melakukan penarikan dua kali masing-masing Rp50 juta dan Rp300 juta pada Jumat (10/4/2015).
“ATM ada sama saya, buku tabungan juga. Artinya buku tabungan yang ada sama pelaku itu palsu. Ada apa dengan sistem keamanan Bank Nagari,” katanya, Rabu (15/4/2015).
Dia mengaku aneh dengan sistem keamanan Bank Nagari, karena fotokopi KTP yang digunakan pelaku berbeda dengan foto dan tanda tangan di KTP asli yang dimilikinya.
“KTP yang digunakan juga palsu, wajahnya bukan wajah saya, tanda tangannya pun tidak sama, tapi bisa ambil uang, ini kan aneh,” ucapnya.
Sementara itu, manajemen Bank Nagari (PT BPD Sumatra Barat) menyerahkan kasus pembobolan uang nasabah sebesar Rp350 juta itu kepala kepolisian.
Direktur Umum Bank Nagari Amrel Amir mengatakan manajemen menunggu hasil pengusutan oleh aparat, sebelum mengambil.
“Prosesnya sekarang di kepolisian, kami tunggu dulu apa hasilnya, karena secara prosedur tidak ada yang salah,” ujarnya.
Amrel enggan berkomentar banyak mengenai kasus tersebut. Dia juga tidak mau berspekulasi dengan kemungkinan adanya keterlibatkan “orang dalam” atau di internal bank dalam aksi pembobolan itu.