Bisnis.com, PADANG—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan yang beroperasi di Sumatra Barat untuk mempertimbangan potensi sektor kemaritiman untuk menyalurkan kredit di sektor tersebut.
Deputi Kepala OJK Sumatra Barat Bob Haspian menuturkan potensi sektor kelautan dan kemaritiman daerah itu terbilang besar, apalagi pemerintah secara nasional juga mengambil kebijakan pengembangan sektor itu.
“Kami lihat potensi kemaritiman Sumbar bagus, perbankan perlu juga menggarap sektor itu, OJK sangat mendorong,” katanya, Rabu (22/4/2015).
Dia mengatakan tingginya rasio kredit bermasalah atau (nonperforming loan/NPL) perbankan Sumbar di sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) tahun lalu, perlu diantisipasi dengan mengalihkan kredit ke sektor potensial lainnya.
Menurutnya, sektor kemaritiman perlu dicoba mengingat potensinya yang besar, serta fokus pemerintah daerah yang mulai mengembangkan kawasan laut.
Apalagi, jumlah nelayan di Sumbar melebihi 70.000 KK dengan luas kawasan laut mencapai 81% dari total luas Sumbar atau 186.580 kilometer persegi dengan panjang garis pantai 1.973 kilometer.
Termasuk arah pengembangan budidaya hasil laut, berupa budidaya kerapu, rumput laut, dan kerang mutiara yang digalakkan pemerintah.
Sementara itu, untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor kemaritiman, Bank Nagari meminta insentif dari pemerintah daerah.
Direktur Pemasaran Bank Nagari Indra Wediana mengatakan saat ini perseroan belum memprioritaskan pembiayaan ke sektor maritim, namun akan dilakukan jika ada kemudahan dari pemda.
“Belum [diprioritaskan], tapi kalau ada insentif dari pemerintah daerah kami akan garap. Sejauh ini kan baru imbauan,” ujarnya.
Menurutnya, bank akan memberikan prioritas jika pemerintah membuat program khusus pembinaan kepada nelayan, seperti program KUR atau dengan memberikan insentif berupa keringanan bunga.
Kalau hanya sebatas imbauan, imbuhnya, perbankan akan memperlakukan sama dengan nasabah lainnya, sehingga tidak ada proses pemberdayaan bagi pengembangan sektor kemaritiman.
Dia mengatakan prioritas penyaluran kredit Bank Nagari tahun ini masih di sektor UMKM bidang perdagangan, jasa dan restoran, serta bidang pertanian dan perkebunan. Porsi kredit UMKM itu mencapai 30% dari total penyaluran kredit.
Adapun, total penyaluran kredit tahun ini ditargetkan mencapai Rp15,1 triliun atau tumbuh 11,55% dari tahun sebelumnya Rp13,5 triliun.
Target itu dibarengi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 12,29% atau Rp15,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp13,7 triliun. Sedangkan pendapatan laba bersih dipatok tumbuh 13% atau mencapai Rp312 miliar.